Revitalisasi Koridor Kauman Solo

Revitalisasi Koridor Kauman Solo Berjalan 4 Bulan, 16 Usaha Wisata Batik Terdampak

Revitalisasi Koridor Kauman berlangsung September-Desember 2024. Pengusaha berharap proyek ini bisa selesai akhir tahun.

TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin
Proyek Revitalisasi Koridor Kauman di Jalan Wijaya Kusuma, Senin (11/11/2024). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Revitalisasi Koridor Kauman dijalankan mulai September-Desember 2024.

 Sekitar 16 usaha wisata batik pun terdampak akibat proyek pembangunan Jalan Wijaya Kusuma ini.

“Ada 16 yang berhubungan wisata. Di luar itu ada toko kelontong,” jelas Pengurus Kampung Wisata Batik Kauman Solo Gunawan Setiawan saat ditemui Senin (11/11/2024).

Beberapa di antaranya terpaksa menutup usahanya karena sulit diakses.

Mulai dari butik hingga cafe di jalan tersebut ikut terkena dampak.

“Untuk usaha yang terkena langsung pada tempat. Seperti tempat kami tutup. Ada juga yang dari November sampai sekarang masih tutup juga ada,” terangnya.

Proyek ini menggunakan dana hibah dari pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) dan mencakup Jalan Wijaya Kusuma sepanjang 360 meter.

Baca juga: Setelah 16 Tahun, Revitalisasi Koridor Kauman Solo Terwujud, Terakhir Zaman Jokowi Jabat Wali Kota 

Ia berharap proyek ini bisa sesegera mungkin selesai.

Sebab, di akhir tahun akan banyak wisatawan yang berkunjung.

“Informasi yang kami dapat dari Disperkim pembangunan di sini sekitar 4 bulan dari September. Kemungkinan terakhir Desember. Perkiraan tanggal 21 sudah selesai. Bagi kami termasuk yang tinggal di sekitar yang diperbaiki berharap bisa lebih cepat. Kalau nggak ya minimal on-time. Akhir tahun biasanya ramai. Bisa beraktivitas secara normal,” jelasnya.

Meski banyak yang terdampak, ia mengaku para pelaku usaha wisata batik tetap mendukung adanya proyek perbaikan jalan ini.

Hanya saja pihaknya berharap proyek ini bisa selesai sebelum libur akhir tahun.

“Perbaikan pasti ada sesuatu yang kita harus bersabar. Masyarakat di sekitar jalan memahami dan mendukung. Kampung Batik Kauman akhir tahun sama awal tahun ramai karena liburan nasional. Kota kita termasuk yang menarik untuk dikunjungi,” tuturnya.

Nanti pihaknya sudah menyiapkan berbagai aktivitas untuk menambah daya tarik setelah revitalisasi selesai dilakukan.

Ia akan menginisiasi berbagai aktivitas yang secara intensif dilakukan.

“Kalau sudah jadi harus diisi dengan konten menarik. Kita tiap hari harus ada yang menarik. Contohnya tempat kami belajar membatik, sebelah membatik cap, masak, miru batik, barista. Harus ada atraksi yang fungsinya menambah daya pikat ke kampung kami,” jelasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved