Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Viral Pendaki di Gunung Merapi

3 Fakta Sekelompok Orang Nekat Naik Gunung Merapi, Beredar di Media Sosial, Sosok Pendaki Dicari

Sekelompok pendaki nekat mendaki Gunung Merapi, termasuk para Warga Negara Asing (WNA).  Padahal, sejak 2018 gunung Merapi ditutup.

Penulis: Tri Widodo | Editor: Putradi Pamungkas
TRIBUNSOLO.COM/Zharfan Muhana
Pemandangan Gunung Merapi dari Deles Indah Klaten 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Sekelompok pendaki nekat mendaki gunung Merapi yang berstatus siaga atau level 3.

Padahal, sejak 2018 gunung Merapi ditutup untuk kegiatan pendakian. 

Hal ini karena status gunung Merapi siaga atau level 3. 

Kondisi tersebut berbahaya untuk kegiatan pendakian. 

Berikut adalah sejumlah fakta dari viral keberadaan pendaki di Merapi tersebut.

Beredar di Media Sosial

Meski aktivitas vulkanik gunung Merapi tinggi, hal itu tak menyurutkan pendaki gunung untuk mendaki Merapi. 

Informasi ini juga beredar di media sosial. 

Keberadaan pendaki ilegal gunung Merapi ini awalnya diunggah akun Merapi Uncover di akun X. 

"Status Gunung Merapi Siaga. Pendakian Merapi jelas jelas ditutup. Tapi masih banyak yang mendaki gunung tersebut, pada di share di medsos lagi," tulisnya. 

Postingan itu pun mendapat respon. 

Bahkan foto para pendaki yang nekat mendaki gunung Merapi juga muncul dalam postingan balasan. 

Dalam gambar itu terlihat 8 orang pendaki berada di gunung Merapi. 

Pendaki itu nampak dipotret oleh salah satu pendaki lainnya. 

Jika dilihat dari gambarnya, mereka nampak jalan turun dari puncak Merapi ke pasar Bubrah. 

Keberadaan Pendaki Dicari

Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Gunung Merapi, Wilayah II Boyolali, Ruky Umaya mengatakan masih mencari kelompok pendaki yang nekat tersebut. 

Dia menyebut masih mencari para pendaki ini. 

"Kami koordinasi dengan warga sekitar jalur Merapi," kata Ruky, Rabu (13/11/2024) 

Pihaknya juga masih menelusuri akun medsos yang diduga milik salah satu dari pendaki tersebut. 

"Kita mengcounter juga untuk take down videonya supaya tidak menimbulkan FOMO bagi pendaki lain," kata dia. 

Baca juga: Misteri Watu Kentheng Lereng Merapi, Dari Mitos Ghaib Hingga Berkhasiat Penyembuh Sakit

Selain itu, pihaknya juga masih menggali informasi bagaimana caranya para pendaki ini bisa naik ke Merapi. 

Apakah melalui jalur resmi yang sudah ada, atau jalur tikus. 

Sebagai informasi sebelum ditutup, gunung Merapi hanya punya dua jalur resmi. 

Yakni Selo dan Sapu Angin di Klaten. 

Namun, jalur ladang warga juga bisa dilalui untuk menuju puncak Merapi. 

"Kami duga dari timur. Selo, Musuk, Cepogo. Kami duga dari sekitar situ," jelasnya. 

Karena memang, jalur pendakian Selo selama ini dilakukan penjagaan secara intensif. 

Sehingga, dimungkinkan para pendaki ini tak lewat jalur resmi pendakian ke Merapi. 

Dia pun meminta warga sekitar (Jalur) ikut mengawasi jika ada calon pendaki yang mau nekat mendaki di tengah status siaga Merapi. 

Catatan Balai Taman Nasional Gunung Merapi

Sementara itu, Balai Taman Nasional Gunung Merapi, mencatat, selama 5 bulan terakhir ini ada 7 orang pendaki yang terpantau berada di kawasan puncak Merapi. 

Bahkan satu dari ketujuh pendaki itu merupakan warga negara asing. 

Mereka terpantau CCTV yang ada di pasar Bubrah, puncak Merapi. 

WNA asal Austria itu terpantau CCTV pada 19 Juli 2024.

Pendaki bernama Martin itu naik ke puncak Merapi melalui jalur Selo. 

Begitu turun, pendaki itu diberikan pembinaan oleh petugas. 

Kemudian, pada 17 Agustus 2024, ada 6 pendaki lokal yang terpantau CCTV puncak Merapi. 

Hanya saja, belum diketahui lewat mana ke enam pendaki ini. 

Selain itu, menurut Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Gunung Merapi, Wilayah II Boyolali, Ruky Umaya ada 49 calon pendaki yang digagalkan petugas. 

Calon pendaki yang ketahuan akan mendaki Merapi kebanyakan WNA. 

Bahkan ada ada rombongan dari Yunani yang berjumlah 30 orang akan naik bersama-sama. 

Itu terjadi pada 22 Agustus 2024. 

"Rencana mendaki gunung merapi via New Selo, pukul 10.30 WIB sudah sampai gerbang Taman Nasional Gunung Merapi, tapi kemudian diperingatkan," jelasnya. 

Dia pun mengimbau masyarakat tak memaksakan kehendak dengan melakukan pendakian gunung Merapi. 

Pasalnya, saat ini Merapi masih level 3. 

Pihaknya pun akan berkoordinasi dengan masyarakat mitra taman nasional gunung Merapi bersama-sama menjaga.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved