Dampak Jebolnya Bendung Winong di Gondang Sragen, Ratusan Petani Resah Tak Bisa Olah Sawahnya

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari 

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Bendung Winong yang ada di Desa Tunggul, Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen yang jebol, membuat ratusan petani tidak bisa mengolah sawahnya.

Lantaran, air dari saluran irigasi tidak mengalir sama sekali ke persawahan mereka.

Ketua Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air (GP3A) Kecamatan Gondang, Budi mengatakan saat ini di wilayah Kecamatan Gondang sudah memasuki musim tanam (MT) I.

"Di Glonggong dan Tunggul banyak yang belum tanam, ada sekitar 60 persen persawahan di Glonggong yang belum tanam, di Tunggul ada 40 persenan," ujarnya kepada TribunSolo.com, Sabtu (23/11/2024).

Lanjutnya, meski saat ini sudah memasuki musim hujan, air yang mengguyur tidak cukup untuk mengolah tanah.

Karena air yang menyirami sawah cepat meresap kembali ke dalam tanah dan tidak bertahan lama mengairi persawahan.

"Kalau mengandalkan air hujan tidak bisa, airnya cepat habis, hari ini diguyur hujan, beberapa hari sudah habis, karena airnya mengalir terus," terangnya.

Baca juga: Bendung Winong di Gondang Sragen Jebol, Ketakutan Petani di 3 Desa Kini Benar-benar Terjadi

"Terpenuhinya dari saluran irigasi, karena saat ini sedang tahap pengolahan tanah, kalau tidak ada airnya, maka tidak bisa tanam," pungkasnya.

Jebolnya Bendung Winong langsung dicek oleh Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Sragen pada Sabtu (23/11/2024) pagi.

Petugas dari DPU Sragen, Mahyaya mengatakan kondisi Bendung Winong saat ini sudah rusak parah.

Sehingga perbaikannya harus dengan dibangun ulang.

"Alokasi anggarannya membutuhkan sekitar Rp 8,5 miliar, pembangunannya sudah sering diajukan, sudah dari 2019," jelasnya.

Untuk sementara, berdasarkan usulan petani, akan dibuatkan alur, sehingga air dapat mengalir ke saluran irigasi.

"Solusi sementara, kami akan dibendung sementara dengan Bronjong, akan kami kirim hari Senin besok," pungkasnya. (*)