Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

A.I, Tren Disrupsi Saat Ini: Sekedar Bualan atau Ancaman ? Atau Justru Peluang Cuan?

Apakah AI lebih banyak membawa peluang atau akan berbalik menjadi ancaman ?

Istimewa
Muhammad Yusuf Ariadi, M.M (Kepala Program Studi Bisnis Digital UMUKA SOLO) 

TRIBUNSOLO.COM - Artificial Intelligence (A.I.) atau kecerdasan buatan, saat ini menjadi fenomena menarik baik di kalangan profesional, terlebih lagi di kalangan kaum muda kekinian.

Bahkan saat ini, hampir semua periferal mulai gawai hingga perangkat keras disertakan AI di dalamnya.

Sebenarnya, apa itu artificial intelligence hingga menjadi fenomena teknologi kekinian ? yang tidak sebatas digunakan oleh kalangan informatika saja, namun sudah hampir menyentuh semua lini perangkat yang digunakan oleh masyarakat umum.

Mengapa AI Menjadi Topik Hangat ?

Seiring perkembangan teknologi, AI menjadi salah satu inovasi revolusioner dekade ini. Menurut laporan dari PwC (PricewaterhouseCoopers, salah satu kantor akuntan terbesar di dunia yang disebut Big 4), menyebutkan bahwa AI diperkirakan akan menyumbang hingga USD 15,7 triliun terhadap ekonomi global pada tahun 2030.

Angka ini menunjukkan potensi luar biasa besar dari sebuah fenomena yang bernama Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence / AI). 

Lantas, apa sebenarnya yang membuat AI menjadi seolah begitu istimewa ? Jawabnya ada pada kemampuan AI untuk ‘belajar’ dan ‘beradaptasi’. 

Kemampuan dasar yang sebenaryna dan seharusnya dimiliki oleh organisme kompleks seperti makhluk hidup (baca: manusia, hewan dan tumbuhan),  kini tampaknya juga mampu dilakukan oleh ‘makhluk tak kasat mata’.

AI dapat menganalisis data dalam jumlah besar (Big Data), menemukan pola, dan membuat prediksi dengan tingkat presisi cukup akurat melalui mekanisme machine learning  dan deep learning.

Misalnya, algoritma AI di sektor bisnis mampu membuat proyeksi tren pemasaran digital secara spesifik dalam jangka waktu 5 tahun ke depan dengan disertai analisis mendalam yang dibutuhkan pengguna.

Tapi, di balik fenomena yang sedang hype ini, muncul pertanyaan: Apakah AI lebih banyak membawa peluang atau akan berbalik menjadi ancaman ?

Peluang AI di Era Digital

Inovasi di Dunia Bisnis

AI telah merevolusi cara bisnis beroperasi. Chatbot yang didukung AI memungkinkan perusahaan memberikan layanan pelanggan 24/7. Di sektor e-commerce, AI membantu menciptakan pengalaman belanja yang lebih personal melalui rekomendasi produk.

Bahkan, proses manufaktur telah diotomatisasi berkat AI, sehingga meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya.

Contohnya, perangkat gawai telah menggunakan AI untuk menjadi ‘asisten pribadi’ pengguna. Iphone dengan Siri-nya, Samsung dengan Bixby-nya.

Terlebih lagi, saat ini perangkat laptop sudah ada yang menyertakan AI di dalamnya, begitu juga perangkat keras seperti kartu grafis (vga card) NVIDIA GeForce pun telah meng-infuse AI pada perangkatnya. 

Semua hal ini ditujukan untuk menunjang dan meningkatkan inovasi pada dunia bisnis agar lebih berakselerasi.

Meningkatkan Kualitas Pendidikan

Dalam pendidikan, AI membantu menciptakan pengalaman belajar yang lebih interaktif dan personal. Platform seperti Duolingo 

menggunakan AI untuk menyesuaikan materi pembelajaran dengan kemampuan pengguna. Bahkan, ada beberapa aplikasi yang mampu memberikan pilihan interaktif pada pembelajaran seperti Crello, Powtoon ataupun Quizlet.

Meningkatkan Keamanan

AI juga berperan besar dalam meningkatkan keamanan. Di sektor perbankan, misalnya, AI digunakan untuk mendeteksi aktivitas mencurigakan yang mungkin merupakan tanda penipuan.

Selain itu, teknologi pengenalan wajah berbasis AI telah membantu aparat penegak hukum mengidentifikasi pelaku kejahatan dengan lebih cepat.

Ancaman yang Datang Bersama AI

Namun, seperti pisau bermata dua, AI juga membawa resiko yang perlu diperhatikan. Berikut beberapa ancaman yang perlu diwaspadai:
Potensi Hilangnya Lapangan Kerja

Automasi yang didukung AI bisa saja menggantikan banyak pekerjaan manusia. Pekerjaan di sektor layanan pelanggan adalah yang paling rentan.

Sebuah laporan dari McKinsey memperkirakan bahwa hingga 375 juta pekerjaan di seluruh dunia akan terpengaruh oleh automasi pada tahun 2030. Pertanyaannya adalah, apakah kita siap menghadapi gelombang perubahan ini yang cukup masif ?

Terancamnya Privasi

Di era digital asat ini, data adalah emas dan AI membutuhkan banyak data untuk bekerja. Artinya, ini berarti akan ada pengorbanan terhadap privasi kita.

Perusahaan besar mengumpulkan data pengguna untuk melatih algoritma AI milik mereka. Namun, apakah data kita aman ? 

Skandal yang dipublikasikan oleh Wikileaks beberapa waktu lalu memberikan gambaran bahwa data pribadi kita tidak dapat dijamin 100 persen keamanannya.

Ketergantungan pada Teknologi

Semakin banyaknya tugas yang diserahkan kepada AI, maka kita berisiko menjadi terlalu bergantung pada teknologi (kecerdasan buatan).

Apa yang akan terjadi jika sistem AI mengalami kegagalan? Atau lebih buruk lagi, jika sistem tersebut diserang oleh peretas ?

Menyikapi AI: Peluang atau Ancaman?

Jawaban atas pertanyaan ini sangat tergantung pada cara kita memanfaatkan AI. Jika digunakan dengan bijak, AI memiliki potensi untuk membawa manfaat besar bagi masyarakat luas.

Namun, jika disalahgunakan, AI juga bisa menjadi ancaman yang serius.
Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan kolaborasi antara pemerintah, industri, dan akademisi.

Regulasi yang jelas tentang penggunaan AI sangat penting untuk melindungi hak-hak individu dan memastikan bahwa teknologi ini digunakan untuk kebaikan bersama.

Selain itu, pendidikan juga memegang peranan kunci. Kita perlu mempersiapkan generasi mendatang dengan keterampilan yang relevan untuk menghadapi era AI. Ini termasuk kemampuan berpikir kritis, kreativitas, dan pemahaman tentang teknologi.

Kesimpulan

AI adalah katalis disrupsi yang mampu mengubah cara kita hidup, bekerja, dan berinteraksi. Kita harus bijak dalam memanfaatkan peluang yang ada sekaligus waspada terhadap ancaman yang muncul dalam era ini.

Kita dapat memastikan bahwa AI bisa menjadi alat untuk memperkuat dan menguntungkan bagi umat manusia, bukan menghancurkannya, hanya apabila dengan pendekatan yang tepat.

Jadi, bagaimana menurut Anda? Apakah AI lebih banyak membawa peluang atau ancaman? Pilihan ada di tangan kita…

Oleh : Muhammad Yusuf Ariadi, M.M (Kepala Program Studi Bisnis Digital UMUKA SOLO)

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved