Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

WAWANCARA EKSKLUSIF

Makna Gamelan di Mata Pengrajin Sukoharjo: Bukan Hanya Soal Komersil, Tapi Menjaga Warisan Adiluhung

Namun jangan salah, bagi para pengrajin gamelan disana, gamelan bukan hanya soal komersial yang memiliki nilai ekonomis tinggi.

TribunSolo.com
Proses penyempurnaan pembuatan gong dan gamelan di Desa Wirun, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo 

Laporan Wartawan TribunSolo, Erlangga Bima

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Desa Wirun di Kabupaten Sukoharjo dikenal sebagai penghasil gamelan terbaik di dunia karena gamelan buatan pengrajin disana sudah dikirim hingga berbagai penjuru dunia.

Namun jangan salah, bagi para pengrajin gamelan disana, gamelan bukan hanya soal komersial yang memiliki nilai ekonomis tinggi.

Lebih dari itu, membuat gamelan adalah wujud cinta mereka terhadap budaya adiluhung.

"Gamelan itu bukan semata-mata mencari angka. Jadi kita selaku pewaris usaha gamelan ini bukan semata-mata mencari materi. Jadi kita melanjutkan, melestarikan sebenarnya seperti itu," ujar Budiyono, empu gamelan di Desa Wirun, seperti dikutip YouTube Tribun Solo Official.

Menurut dia, gamelan itu sebenarnya tidak boleh dicampur aduk dengan usaha lain. Gamelan itu memang diciptakan oleh leluhur-leluhur di tanah Jawa itu benar-benar menyesuaikan alam kehidupan.

Baca juga: Gamelan Bikinan Pengrajin asal Desa Wirun Sukoharjo Mendunia, Masuki Pasaran Jepang Hingga Kanada

Gamelan yang dibuat oleh pengrajin asal Desa Wirun, Mojolaban, Sukoharjo
Gamelan yang dibuat oleh pengrajin asal Desa Wirun, Mojolaban, Sukoharjo (TribunSolo.com)

Dia menegaskan, gamelan bukan semata-mata sebagai alat musik untuk penghibur. Gamelan diciptakan dari keragaman alam semesta ini dan diwujudkan dengan simbol-simbol di gamelan itu sendiri.

"Makanya kalau gamelan itu ditabuh namanya karawitan. Itu dari bahasa keruwetan isinya alam jagad ini. Jadi bukan suatu usaha untuk apa mencari uang tidak," kata dia.

Bagi pengrajin disana, pekerjaan mereka dalam membuat gamelan adalah warisan leluhur yang sarat akan makna. Proses panjang menempa logam hingga menjadi gamelan dilakukan penuh cinta dan kesabaran.

Dari kesadaran itu, para pengrajin mengaku mendapatkan keberkahan tersendiri karena pekerjaan yang dilakukan atas dasar ibadah.

"Jadi gini, kalau kita bekerja apapun dengan dasar ibadah Insyaallah ya berkahnya ketemu. Jadi kalau kita nilai dengan matematika kita, misalkan sehari dapat keuntungan Rp 1 juta, pengeluaran lebih dari Rp 1 juta untuk sosial. Secara matematika kita kalah, tapi kalau matematika keberkahan itu lain. Itulah di gamelan seperti itu," katanya.

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved