Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Bendung Winong Sragen Jebol

Terdampak Bendung Winong Sragen Jebol, Petani 3 Desa Andalkan Tadah Hujan untuk Olah Sawah

Petani di 3 desa yang ada di Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen kini harus mencari cara lain agar bisa mengolah sawah miliknya.

TRIBUNSOLO.COM/Septiana Ayu
Kondisi Bendung Winong, di Desa Tunggul, Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen jebol pada Sabtu (23/11/2024). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Petani di 3 desa yang ada di Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen kini harus mencari cara lain agar bisa mengolah sawah miliknya.

Hal itu dikarenakan mereka terdampak jebolnya Bendung Winong yang ada di Desa Tunggul.

Jebolnya Bendung Winong menyebabkan air tidak dapat mengalir ke saluran irigasi, yang mengairi sawah di Desa Tunggul, Glonggong, dan Gondang.

Kepala Desa Tunggul, Suntoro mengatakan ada 786,87 hektare sawah di 3 desa yang terdampak.

Menurutnya, karena sudah memasuki musim hujan, petani hanya mengandalkan tadah hujan.

Sedangkan, sebagian petani lainnya mulai membangun sumur dalam.

"Solusi dari petani pertama berharap pada tadah hujan, sebagian bikin sumur dalam," ujarnya kepada TribunSolo.com, Selasa (17/12/2024).

Menurutnya, dengan mengandalkan air hujan dan sumur dalam masih belum bisa mencukupi kebutuhan air untuk cocok tanam.

Pasalnya, hampir semua sawah disana masih mengandalkan pengairan dari saluran irigasi tersebut.

"Masih banyak yang mengandalkan irigasi ini, sumur dalam juga masih kurang-kurang," jelasnya.

"Untuk musim tanam kedua, petani akan mencari solusi bagaimana caranya, kemungkinan masih mengandalkan tadah hujan, juga berharap solusi dari DPU, semoga bisa terealisasi," pungkasnya.

Baca juga: Jembatan Penghubung Jateng-Jatim di Sragen Putus, Dampak dari Jebolnya Bendung Winong

Terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Sragen, Albert Pramono Soesanto mengatakan saat ini pihaknya tengah mengupayakan agar air dapat kembali mengalir lagi ke saluran irigasi.

"Untuk penanganan darurat, kami sedang mengupayakan agar air dapat masuk ke saluran irigasi petani," katanya. 

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved