Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Jembatan Mondokan Sragen Putus

Jembatan Penghubung Jateng-Jatim di Sragen Putus, Dampak dari Jebolnya Bendung Winong

Penyebab putusnya jembatan penghubung Jawa Tengah dan Jawa Timur ini tidak hanya disebabkan karena banjir.

Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM/SEPTIANA AYU LESTARI
Kondisi Jembatan Mondokan, Dukuh Winong, Desa Tunggul, Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen terputus, Senin (16/12/2024). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Jembatan Mondokan di Dukuh Winong, Desa Tunggul, Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, putus, Minggu (15/12/2024) malam.

Penyebab putusnya jembatan penghubung Jawa Tengah dan Jawa Timur ini tidak hanya disebabkan karena banjir.

Melainkan juga karena bendung Winong, yang jaraknya dekat dengan jembatan jebol sejak akhir November 2024 lalu.

Baca juga: Jembatan Mondokan di Gondang Sragen Putus Diterjang Banjir, Jalan Utama Jateng-Jatim Ikut Terputus

Sejak jebol, Bendung Winong belum tersentuh perbaikan.

Sedangkan, kini wilayah Kabupaten Sragen dan sekitarnya sudah memasuki musim hujan, yang membuat debit air sungai lebih tinggi dari biasanya.

Kepala Desa Tunggul, Suntoro mengatakan sebelum terputus, kondisi jembatan masih dalam kondisi bagus.

Dimana, tidak ada tanda-tanda kerusakan pada bangunan jembatan yang sudah dibangun sejak tahun 1935 ini.

Baca juga: Potret Jembatan Gantung Penghubung 2 Desa di Sidoharjo Wonogiri yang Terputus, Panjangnya 90 Meter

"Jembatan dibangun tahun 1935, bersama dengan Bendung, kalau bendung aman, sebenarnya jembatan aman, tapi karena arus deras, sehingga dengan cepat jembatan terancam dan akhirnya roboh," katanya kepada TribunSolo.com, Senin (16/12/2024).

"Jembatan ini aman, tidak ada gejala (kerusakan), masih utuh semua, karena arus deras, tanah ikut larut, sebenarnya jembatan aman," sambungnya.

Putusnya jembatan Mondokan, menurut Suntoro tidak terprediksi sebelumnya.

Dengan putusnya jembatan Mondokan ini, pihak desa hanya bisa mengusulkan perbaikan kepada Pemkab Sragen.

Mengingat, perbaikan jembatan membutuhkan biaya yang tidak sedikit, yang tidak bisa dikerjakan sendiri oleh pemerintah desa.

"Sudah disampaikan ke DPU, Polsek, sejak malam saat jalan menurun, karena jalan turun, sehingga akses jalan segera ditutup, karena membahayakan pengguna jalan," pungkasnya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved