Tanggapan Sritex Soal Putusan MA

Di Ujung Tanduk, 15 Ribu Pekerja Sritex Sukoharjo Bakal Serbu Jakarta Desak Bantuan Pemerintah

Slamet mengungkapkan, putusan kasasi ini semakin membuat para buruh kehilangan harapan. 

TribunSolo.com/ Anang Ma'ruf
Ribuan karyawan beserta staf PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) menggelar salat istighosah dan doa bersama di halaman pabrik PT Sritex, Jumat (1/11/2024). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Anang Ma'ruf

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Koordinator Serikat Pekerja Sritex Grup, Slamet Kaswanto, mengungkapkan rasa kekecewaan terhadap pemerintah terkait keputusan Mahkamah Agung yang menolak kasasi Sritex Group untuk membatalkan status pailit perusahaan. 

Hal ini memperburuk kondisi puluhan ribu buruh yang masih menggantungkan hidupnya pada Sritex.

"Kami sangat kecewa terhadap pemerintah. Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto, sudah menyampaikan jangan ada PHK di Sritex, tetapi upaya going concern yang kami dan perusahaan inginkan tidak ditanggapi oleh Kurator dan Hakim Pengawas di Pengadilan Niaga Kota Semarang," ujar Slamet, Selasa (24/12/2024).

Slamet mengungkapkan, putusan kasasi ini semakin membuat para buruh kehilangan harapan. 

Dirinya berharap Presiden turun tangan langsung membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi Sritex dan para buruhnya.

"Kami menghormati proses hukum yang berjalan. Kami tidak membuat kegaduhan di pemerintah atau instansi manapun. Tapi kami merasa terpaksa untuk turun ke jalan menyampaikan aspirasi kami. Kami ingin jerit tangis kami didengar oleh pemangku kebijakan di negara ini," tegasnya. 

Baca juga: Putusan MA Tolak Kasasi Tak Sesuai Harapan, Serikat Pekerja Sritex Sukoharjo : Kami Hanya Mau Kerja

Slamet menegaskan para buruh tidak menginginkan pemutusan hubungan kerja (PHK).

"Keinginan kami hanya satu, yaitu terus bekerja. Jangan ada PHK di Sritex," katanya.

Dalam keterangannya, Slamet menyebut pihaknya sudah berkoordinasi dengan seluruh buruh Sritex Grup, yang berjumlah sekitar 15.000 orang, terkait rencana aksi di Jakarta.

"Kami ingin menagih apa yang telah dijanjikan pemerintah terhadap keberlangsungan usaha Sritex. Apa yang disampaikan pemerintah harus benar-benar menjadi kenyataan," ungkap Slamet.

Ia berharap aksi ini menjadi cara untuk mengingatkan pemerintah agar memperhatikan nasib para buruh yang tengah terhimpit oleh dampak kepailitan Sritex. 

"Kami ingin terus bekerja. Tolong bantu kami," pungkasnya. 

(*)

 

 

 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved