Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Tanggapan Sritex Soal Putusan MA

Kasasi Ditolak MA, Buruh Sritex Sukoharjo Terus Dibayangi Rasa Was-was : Bagaimana Nasib Kami?

Ketidakpastian melanda PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) di tengah status pailit. 

TribunSolo.com/ Anang Ma'ruf
Salah satu buruh PT Sritex, Indriati (43) saat ditemui TribunSolo.com, di PT Sritex Sukoharjo, Jumat (27/12/2024) 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Anang Ma'ruf

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Ketidakpastian melanda PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) di tengah status pailit. 

Terlebih ditambah dengan putusan Mahkamah Agung yang menolak pengajuan kasasi dari PT Sritex.

Hal itu membuat seluruh buruh dan karyawan di PT Sritex di bayang-bayang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Itu dirasakan salah satu buruh PT Sritex, Indriati (43) mengungkapkan rasa was-wasnya terhadap masa depan pekerjaan.

Meski demikian, ia tetap berharap perusahaan dapat segera pulih sehingga dirinya dan ribuan buruh lainnya bisa bekerja dengan tenang seperti sedia kala.

"Rasa was-was itu ada, tapi saya berharap semoga ini semua segera berlalu, sehingga kami bisa bekerja kembali seperti sedia kala, yang jelas bekerja dengan tenang," ujar Indriati, Jumat (27/12/2024).

Sebagai pekerja di bagian garmen selama 25 tahun, Indriati merasa situasi ini menjadi tantangan besar.

Terutama karena dirinya dan suaminya, yang juga bekerja di bagian keamanan PT Sritex, menggantungkan penghasilan untuk menghidupi keluarga dengan dua anak.

"Was-wasnya itu ke depannya kami bagaimana, apakah masih bekerja di sini (Sritex). Kita kan masih ingin bekerja di sini," tambahnya.

Baca juga: Sepakat Mandiri Biayai Transportasi, 10 Ribu Buruh Sritex Sukoharjo Siap Geruduk Istana Negara

Meski perusahaan telah dinyatakan pailit, Indriati mengungkapkan bahwa hak-hak buruh dan karyawan, termasuk gaji dan tunjangan, masih terpenuhi sejauh ini. 

Bahkan, ia tidak terkena kebijakan dirumahkan karena bagian garmen masih menyelesaikan sisa-sisa bahan dan pesanan yang ada.

"Saat ini kami masih bekerja, bahkan masih overtime. Bagian kami tetap jalan karena masih ada pesanan yang harus diselesaikan," katanya.

Lebih lanjut, Indriati berharap pemerintah atau pihak terkait dapat membantu menyelamatkan PT Sritex.

Agar perusahaan dapat kembali normal dan karyawan tidak kehilangan mata pencaharian. 

"Kami ingin tetap bekerja di sini karena Sritex sudah seperti rumah kedua bagi keluarga kami," pungkasnya. 

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved