Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Kasus PMK di Boyolali

Petani Sapi Boyolali Waspada, Virus PMK Lebih Ganas, Gejalanya Ringan Tapi Mematikan

Petani khusus pedagang sapi sebaiknya lebih waspada virus penyakit mulut dan kuku (PMK). 

Penulis: Tri Widodo | Editor: Putradi Pamungkas
TribunSolo.com/Septiana Ayu
Ilustrasi. Pemberian salep ke kuku sapi yang terjangkit PMK 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Petani khusus pedagang sapi sebaiknya lebih waspada virus penyakit mulut dan kuku (PMK). 

Pasalnya virus PMK kali ini lebih ganas ketimbang sebelumnya. 

Bagaimana tidak, gejala yang muncul dari sapi yang terpapar tak separah sapi terpapar PMK dulu. 

"Tapi yang sekarang ini (PMK) agak beda dengan yang dulu. Jika dulu lesinya sudah banyak itu masih belum terlambat (tertangani), " jelas Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Boyolali, Lasia Dyah Suciati, Minggu (29/12/2024). 

Salah satu ciri sapi yang terkena PMK mulutnya terus mengeluarkan lesi atau mengeluarkan air liur. 

Jika PMK dulu, sapi yang jelas mengeluarkan lesi dalam jumlah banyak masih bisa tertangani. 

Namun, untuk kasus PMK sekarang gejala yang muncul tidak begitu parah tapi berakibat pada kematian sapi. 

"Sekarang ini gejalanya belum begitu ketara tapi terus tiba-tiba udah mati gitu," tambahnya. 

Baca juga: Oktober hingga Desember 2024, Ada Total 5 Ekor Sapi di Boyolali Mati karena PMK 

Dia menyebut merebaknya kembali kasus PMK ini paling banyak disebabkan lalu lintas hewan ternak. 

Pasalnya sejak kemunculan awal PMK ini, vaksinasi hewan di Boyolali terus digencarkan. 

Namun, karena adanya sapi dari luar mengakibatkan virus PMK ini dapat dengan cepat menular ke sapi-sapi di Boyolali. 

"Terkadang sapi dari luar itu terlihat sehat. Tapi kadang sudah (sapi terpapar virus PMK) inkubasi kita juga ga tau, " tambahnya. 

Pihak pun meminta pedagang sapi untuk lebih jeli memperhatikan sapi yang didatangkan agar tidak menulari sapi-sapi yang lain.

Pihaknya pun akan melibatkan paguyuban pedagang sapi untuk mencegah penyebaran virus PMK di Boyolali ini. 

"Jangan terima sapi sakit. Jika ada sapi-sapi yang terlihat sakit harus diisolasi dulu, " imbuhnya. 

(*) 

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved