Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Kasus PMK di Boyolali

Imbas PMK di Boyolali, Pedagang Kuliner Sapi Alami Kekurangan Pasokan hingga Pilih Libur

Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Boyolali berdampak juga pada bisnis kuliner. Ini dirasakan warung pengolah sapi yang kekurangan pasokan.

Penulis: Tri Widodo | Editor: Putradi Pamungkas
Istimewa
Petugas Kesehatan hewan Boyolali melakukan pemeriksaan sapi, beberapa waktu lalu 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo 

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Dampak Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) tak hanya menyasar pada aktivitas di pasar hewan. 

Pasar kuliner di Boyolali juga terdampak. 

Hal ini yang dirasakan warung Iga Lembu Raos. 

Pasokan daging sapi ke warung tersebut akhirnya tersendat.

Hal itu membuat warung makan yang menghidangkan olahan daging sapi sebagai menu utamanya sempat libur.

"Desember kemarin, sempat tutup sebentar. Kadang tutup Senin dan Rabu, agar Sabtu Minggu tetap buka," kata Ari karyawan warung Iga Lembu Raos, Mojosongo, Boyolali, Selasa (21/1/2025).

Tak beroperasinya warung ini lantaran pasokan Iga sapi yang menjadi bahan baku menu utama di warung minim.

Beruntung, mulai awal Januari ini pasokan Iga mulai lancar. 

"Kalau mulai tahun ini pasokannya sudah lancar lagi," imbuhnya.

Baca juga: 3 Update Temuan Kasus PMK di Wonogiri : Tembus 1.500 Kasus, Vaksinasi Terus Digenjot

Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Boyolali, Lusia Dyah Suciati mengatakan per Senin kemarin total kasus PMK di Boyolali mencapai 543 kasus.

388 ekor sapi kasus PMK masih aktif dan117 ekor sapi sudah sembuh dari PMK.

Ada 5 ekor kasus PMK baru dengan kematian mencapai 38 ekor.

"Untuk sasaran vaksinasi juga terus bertambah. Sampai kemarin sudah 1.403 ekor sapi yang tervaksin," imbuhnya.

(*)

 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved