Guru Tak Bisa Mengajar di Boyolali
Cerita Guru di Boyolali yang Tak Bisa Mengajar karena Kejar Status PPPK, Kini Kerja Serabutan
Guru di Boyolali tak bisa mengajar lantaran mengejar status PPPK, mereka keluar dari sekolah swasta demi menjadi PPPK, namun tak kunjung diangkat.
Penulis: Tri Widodo | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Inilah Rina Dewi Astuti (41).
Seorang guru yang tak lagi bisa mengajar siswa di sekolah.
Warga Dukuh Singkil, Desa Karanggeneng, Kecamatan Boyolali itu semula mengajar di salah satu SMK swasta di Boyolali.
Namun, sejak Oktober 2024 lalu dia memutuskan untuk mengikuti seleksi guru PPPK.
Dia pun akhirnya memutuskan untuk mengundurkan diri dari Yayasan sekolah tempatnya mengajar ini.
"Saya ngajar sudah 15 tahun di sekolah tersebut," ujarnya.
Dia sejak 2021 telah masuk dalam guru prioritas 1.
Guru yang berstatus Prioritas 1 sejak 2021 ini pun berani mengambil keputusan untuk keluar dari sekolah tersebut.
Namun, sayang, hingga saat ini dia tak kunjung diangkat sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Baca juga: Astrid Jadi Wakil Wali Kota Solo Perempuan Pertama, Bakal Prioritaskan Program Pemberdayaan Wanita
"Sekarang ya ga ngajar. Cuma ngelesi (memberikan les privat)," kata Guru Bahasa Inggris itu.
Dia tak sendirian.
Masih ada ribuan guru yang nasibnya seperti Rina.
Kusnanto (40) misalnya.
Mantan guru bahasa inggris di salah satu sekolah swasta itu juga kini tak bisa mengajar lagi.
Warung Bakso Sera Simo Boyolali Habiskan 300 Kelapa Muda dalam Sehari, Ada Menu Es Krim Kelapa Muda |
![]() |
---|
Harga Emas di Solo Hari ini Minggu Oktober 2025 : Emas Antam Alami Kenaikan, Per Gram Rp2.414.000 |
![]() |
---|
Beberapa Hari Setelah Temui Jokowi, Wakil Wali Kota Solo Astrid Ditunjuk Jadi Ketua DPD PSI Solo |
![]() |
---|
5 Rekomendasi Sarapan Enak di Dekat Keraton Solo Jateng : Ada Kuliner Legendaris, Harga Murah Meriah |
![]() |
---|
Haul Habib Ali Dongkrak Okupansi Hotel Karanganyar hingga 100 Persen, Hotel Syariah jadi Primadona |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.