Knalpot Brong Bikin Emosi, Ketegangan Warga dengan Anggota Perguruan Silat di Sragen Pecah

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Gesekan antar perguruan silat pecah di Kabupaten Sragen, Minggu (19/1/2025) dini hari WIB.

Insiden tersebut berujung diamankannya 12 orang karena perbuatannya membuat resah warga sekitar.

Kapolres Sragen, AKBP Petrus Parningotan Silalahi mengungkapkan ketegangan dipicu setelah salah satu kelompok perguruan silat menggelar kopi darat (kopdar) di batas kota Desa Pilangsari, Kecamatan Ngrampal.

Saat bubaran kopdar tersebut, kelompok perguruan silat tersebut menggelar konvoi sepeda motor berknalpot brong di jalan.

Aksi rombongan konvoi perguruan silat tersebut memicu reaksi salah satu kelompok warga sekitar, yang ternyata adalah anggota perguruan silat yang lain.

Gesekan antar perguruan silat tersebut akhirnya pecah saat rombongan tiba di Desa Pelemgadung, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen.

"Setelah menghadiri kopdar, sekelompok anggota komunitas perguruan silat melakukan konvoi yang berujung pada keresahan masyarakat," ungkapnya kepada TribunSolo.com, Senin (20/1/2025).

"Dalam aksi tersebut, mereka diduga membuat keributan di jalan menggunakan knalpot bising, serta melakukan tindakan yang mengganggu ketertiban umum," sambungnya.

Baca juga: 12 Anggota Perguruan Silat di Sragen Diamankan Imbas Gesekan dengan Warga, Ada yang di Bawah Umur

Karena bikin onar, sebanyak belasan anggota perguruan silat yang mengadakan konvoi diamankan.

Mereka adalah MYA (18), AS (17), IY (18), APP (16), ES (20), RRP (17), IFA (15) yang merupakan warga Kecamatan Sambirejo.

Juga diamankan SDW (23), RJ (17) warga Kabupaten Grobogan, YN (18) warga Kecamatan Ngrampal, FBD (16) warga Kecamatan Sukodono, dan YAP (19) warga Kecamatan Karangmalang.

"Polisi bergerak cepat menangani situasi tersebut dengan melakukan penindakan tegas, sebanyak 12 orang dari komunitas tersebut diamankan untuk dimintai keterangan lebih lanjut," pungkasnya.

(*)