Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Percobaan Bunuh Diri Sukoharjo

Alasan Perempuan Hendak Melompat dari Jembatan Pondok Sukoharjo: Utang, Bertengkar dengan Suami 

Perempuan di Sukoharjo nekat hendak melompat dari jembatan lantaran masalah utang dan bertengkar dengan suami.

Istimewa/TribunSolo/Anang Maruf
Kolase Foto: Kondisi perempuan yang hendak melompat (Kiri). Lalu lintas di jembatan pondok Sukoharjo (kanan). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Anang Ma'ruf

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Seorang perempuan muda berinisial IS berusia 28 tahun warga Eromoko Kabupaten Wonogiri hendak melompat ke Sungai Bengawan Solo di Jembatan Pondok, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo pada Rabu (22/1/2025). 

Percobaan bunuh diri itu dikarenakan IS terlilit utang dan mempunyai masalah dengan sang suami. 

Namun, aksi itu digagalkan oleh warga yang saat itu melintas di Jembatan Pondok.

Tak menunggu lama, warga yang melihat IS di pinggir jembatan langsung menarik perempuan tersebut. 

IS dibawa warga ke Balai Desa Pondok, agar bisa ditenangkan oleh warga. 

Camat Grogol, Herdis Kurnia Wijaya mengatakan aksi yang dilakukan oleh IS ini adalah tindakan tidak terpuji.

Baca juga: Kondisi Wanita yang Hendak Lompat dari Jembatan Pondok Sukoharjo, Menangis saat Ditolong Warga

"Bunuh diri dengan cara apapun itu bukan jalan keluar untuk menyelesaikan masalah," kata Herdis, Rabu (22/1/2025). 

Hedis menyebut, alasan IS hendak melompat ke sungai bengawan solo itu dikarenakan terjerat utang.

"Saat dimintai keterangan, IS ini mempunya utang dan permasalahan dengan suaminya. Ini permasalahan keluarga yang seharusnya bisa diselesaikan bukan malah lompat ke sungai," paparnya. 

Jembatan Pondok, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo pada Rabu (22/1/2025).
Jembatan Pondok, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo pada Rabu (22/1/2025). (TribunSolo.com/Anang Maruf)

Saat disinggung jumlah utang yang membuat IS harus melakukan aksi bunuh diri itu, Herdi mengaku IS tak mengaku terus terang. 

"Kalau hutang berapa saya tidak tahu. IS tidak menjawab," lanjutnya.

Lebih lanjut, Herdis mengimbau agar masyarakat tidak melakukan hal-hal yang merugikan dirinya sendiri dan keluarga. 

Apabila ada permasalahan keluarga yang belum bisa mencari jalan keluar, masyarakat bisa melakukan mediasi ke tempat RT, RW atau kantor Desa setempat. (*)

Catatan Redaksi: Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.

Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri, satu di antaranya adalah Hotline Psychology Mobile RSJD dr. Arif Zainudin Surakarta 08122551001.

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved