Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Roti Widoro Khas Sukoharjo

Cara Membuat Roti Widoro Oleh-oleh Khas Sukoharjo, Hanya 3 Bahan Baku Alami Tanpa Campuran Kimia

Ternyata, pembuatan Roti Widoro hanya terdiri dari tiga bahan baku alami tanpa ada campuran bahan kimia.

|
TribunSolo.com / Anang Ma'ruf
Proses pembuatan Roti Widoro di Dusun Kepuh, Kecamatam Nguter, Kabupaten Sukoharjo. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Anang Ma'ruf

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Roti Widoro yang berdiri sejak tahun 1922 di Nguter Sukoharjo ini resepnya didapat dari juru masak Keraton Solo.

Ternyata, pembuatan Roti Widoro hanya terdiri dari tiga bahan baku alami tanpa ada campuran bahan kimia.

Pengelola Roti Widoro generasi ke tiga, Sri Hatnanto Yuwono (52) mengatakan bahan utama yang dibutuhkan yakni telur bebek, gula pasir dan tepung terigu. 

"Tidak menggunakan pengembang kimia, murni dari bahan baku. Kalau komposisinya satu adonan gula pasir 7.5 Kilogram, terus tepung terigu 6 Kilogram, kemudian telur bebeknya 50 butir," terang Anto, Selasa (21/1/2025).

Baca juga: Roti Widoro, Oleh-oleh Khas Sukoharjo yang Legendaris Sudah Ada Sejak 1922

Proses selanjutnya, telur bebek dalam gula pasir diaduk menggunakan mixer, sampai mengembang sempurna dan ditambah air sedikit demi sedikit sekitar 5 Liter.

"Setelah mengembang sempurna, adonan diturunkan dari mixer dikasih bumbu dengan parutan kulit jeruk purut sama bubuk vanili," lanjutnya.

Lalu, setelah dicampur dengan kulit jeruk purut dan bubuk vanili kemudian diaduk secara perlahan menggunakan sapu lidi aren.

"Harus pakai sapu lidi aren, tidak pake alat agar saat diaduk bisa merata sempurna menggunakan perasaan," terangnya.

Anto menyebut, pengerjaan setiap adonan sendiri tidak sampai satu jam. 

"Sekita 30 sampai 35 menit dari adonan hingga jadi roti," jelasnya. 

Anto mengatakan dalam satu hari, Anto dan lima karyawan bisa produksi mencapai 300 sampai 400 roti.

Baca juga: Rekomendasi Oleh-oleh Khas Sukoharjo : Roti Dinar, Resep Belanda yang Kaya Rempah-rempah

Namun, apabila libur panjang paling banyak 1.500 roti tiap hari.

"Saya selalu mengutamakan saudara yang belum bekerja dan tetangga. Jadi, apabila pesanan banyak saya utamakan mereka terlebih dahulu," tandasnya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved