Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

SMKN 2 Solo Didemo Siswanya Sendiri

PDSS Terlambat, Siswa SMKN 2 Solo Terancam Tak Bisa Ikut SNBP Perguruan Tinggi

Aksi demo dipicu kegagalan pihak sekolah menyelesaikan finalisasi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) yang digunakan untuk pendaftaran SNPB.

|

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Andreas Chris Febrianto 

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Ratusan siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 2 Solo menggelar aksi demonstrasi di halaman sekolah, Senin (3/2/2025).

Para siswa yang masih mengenakan seragam putih abu-abu tersebut menggelar aksi dipicu kegagalan pihak sekolah menuntaskan finalisasi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).

Padahal PDSS tersebut akan digunakan untuk pendaftaran Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) menuju perguruan tinggi.

Dengan membentangkan sejumlah spanduk protes bertuliskan 'Guru Lalai Kami Terbengkalai', 'Kami berhak SNBP', 'Pray for Stemsa', hingga spanduk protes bertuliskan 'Jaga Nama Baik Sekolahmu??', para siswa merasa kecewa karena terancam tak bisa daftar perguruan tinggi melalui jalur prestasi.

Seorang Wali Murid yang sempat ditemui TribunSolo.com usai aksi, Nayla mengatakan, ada dugaan kelalaian dari pihak sekolah terkait penginputan data pendaftaran PDSS.

SISWA DEMO SEKOLAHNYA SENDIRI. Siswa SMKN 2 Solo memasang spanduk bernada protes
SISWA DEMO SEKOLAHNYA SENDIRI. Siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 2 Solo memasang spanduk bernada protes di halaman sekolahnya, Senin (3/2/2025) siang. Aksi protes dan demo ini buntut dari dugaan pihak sekolah tak menyelesaikan finalisasi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) yang berujung siswa tak bisa mendaftar Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) menuju perguruan tinggi.

"Ternyata pihak sekolah lalai. Bisa lupa, bisa dibilang dia tuh ya leha-leha gitu. Kan dari tanggal 6 sampai 31 Januari ya, tapi enggak diregistrasi. Sebenarnya itu karena anak+anak enggak registrasi. Sebenarnya kalau itu enggak diregistrasi, kan kita mau daftar ya. Itu kan yang didaftarkan semua, tapi enggak didaftarin gitu," terangnya.

Keterlambatan pengisian data pendaftaran PPDS tersebut mengancam para siswa yang duduk di bangku kelas XII SMKN 2 Solo tak bisa masuk ke perguruan tinggi lewat jalur prestasi.

"Karena ngerjainnya tanggal 30, jadi sampai batas waktu enggak selesai. Dikasi waktu lagi tapi tetap enggak nyandak. Alasannyabya karena jaringan itu. Akhirnya semua enggak bisa ikut," lanjut dia.

Lantaran hal tersebut, para siswa pun meminta pertanggungjawaban pihak sekolah.

Baca juga: Dosen ISI Solo Tuntut Pencairan 4 Tahun Tunjangan Kinerja, Sebut di Kemenkes dan Kemenag Sudah Cair

"Jadi ini semua undah engga bisa daftar. Terus ini yang diharapkan seperti apa? Kenapa tidak sampai mundur? Ada tanggung jawabnya enggak? Sekolah ngasih solusi SNBT. SNBT itu sudah beda," tegasnya.

Sementara itu, salah satu siswa kelas XII, Aura pun mengaku kecewa lantaran pertanggungjawaban dari pihak sekolah dengan mengadakan bimbingan UTBK dianggapnya tak sepadan dengan kegagalan pendaftaran SNBT yang harus mereka alami.

"Kalau misalnya usaha sekolah ini enggak berhasil, kan berarti harusnya ada bentuk pertanggungjawaban lain. Menurut saya, bimbingan UTBK itu tidak sepasang saya belajar UTBK lama pun sampai sekarang belum 100 persen bisa. Apalagi dengan waktunya singkat dan sedikit," pungkasnya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved