4 Orang Tewas Insiden Pembangunan RS PKU Muhammadiyah Blora, PDM Janji Beasiswa untuk Anak Korban

TRIBUNSOLO.COM - Anak dari 4 korban meninggal dunia insiden proyek pembangunan Rumah Sakit (RS) PKU Muhammadiyah Blora mendapat jaminan pendidikan. 

Ini dijelaskan Ketua Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Blora, Syaifuddin. 

Dia mengatakan, ada total 13 pekerja yang jadi korban insiden ini. 

Total 9 pekerja mengalami luka-luka, dan 4 pekerja meninggal dunia.

Baca juga: Bongkar Mesin Lift, Polisi Investigasi Insiden Maut di Proyek RS PKU Muhammadiyah Blora

Berikut 4 orang yang meninggal dunia itu:

1. Sono, warga Desa Ngampon RT 002/002 Kecamatan Jepon. 
2. Ahmad Zaenudin, warga Dukuh Lubang Desa Puledagel RT 005/002 Kecamatan Jepon. 
3. Tri Wiji dari Desa Bacem RT 003/001 Kecamatan Jepon.
4. Djami dari Dukuh Tegalgiling RT 003/001 Desa Temurejo, Kecamatan Blora. 

Syaifuddin mengatakan pihaknya sudah membahas soal nasib dari anak korban meninggal. 

Muhammadiyah akan memberikan beasiswa pendidikan.

Hal itu sebagai bentuk tanggung jawab Muhammadiyah Blora, atas insiden kecelakaan kerja yang terjadi.

"Insyaallah kaitannya dengan keluarga korban, yang masih punya tanggungan anak usia sekolah, insyaallah kami dari pihak Muhammadiyah, akan membantu beasiswa sekolah anak-anak beliau yang korban jiwa itu. Insyaallah kami sudah siap," katanya, kepada Tribunjateng, Selasa (11/2/2025).

Beasiswa yang bakal diberikan tersebut disesuaikan sampai tingkat pendidikan apa yang dinginkan oleh anak dan keluarga korban.

"Nanti kita usahakan semaksimalnya, mereka (anak korban) mau sampai di mana (jenjang tingkat pendidikan) insyaallah kami akan membantunya," paparnya. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Muhammadiyah Blora Janji Berikan Beasiswa untuk Anak Korban Tewas Kecelakaan Kerja Proyek RS PKU