Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Ramadhan 2025

Puasa Ramadhan 2025 Mulai Tanggal Berapa? Simak Versi Muhammadiyah, BRIN, dan Pemerintah

Selain awal Ramadhan, Muhammadiyah juga telah menetapkan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1446 Hijriah yang jatuh pada Senin, 31 Maret 2025.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
HILAL AWAL PUASA - Petugas Kementerian Agama Provinsi Sulsel bersama Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar memantau hilal penetapan jadwal puasa 2018 di Mall GTC, Jl Metro Tanjung Bunga, Makassar, Sulsel, Selasa (15/5/2018). Berikut ini penjelasan Muhammadiyah, BRIN, dan Kemenag soal awal puasa Ramadhan 2025. 

"1 Ramadhan 1446 jatuh pada 1 Maret 2025," kata dia.

Perkiraan itu didasarkan pada analisis garis tanggap pada saat Maghrib 28 Februari 2025 di wilayah Indonesia, posisi bulan telah memenuhi kriteria MABIMS.

Adapun kriteria baru MABIMS yang digunakan yaitu tinggi bulan minimal 3 derajat dan elongasi geosentrik minimal 6,4 derajat.

Namun, Thomas mengatakan, penetapan kapan awal Ramadhan itu masih menunggu sidang isbat yang dilakukan oleh pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag).

Baca juga: Kapan Puasa Ramadhan 2025 Dimulai? Muhammadiyah Tetapkan 1 Ramadhan 1446 H Jatuh pada Sabtu 1 Maret

3. Versi Pemerintah

Pemerintah Indonesia belum menetapkan awal puasa 2025.

Dikutip dari Kemenag, pemerintah bakal menggelar Sidang Isbat untuk menetapkan 1 Ramadhan.

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Abu Rokhmad menyampaikan, sidang isbat akan dilaksanakan di Auditorium H.M. Rasjidi, Kementerian Agama, Jakarta Pusat pada 28 Februari 2025.

Sidang dijadwalkan akan dipimpin oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar.

Dengan begitu, awal 1 Ramadhan 2025 menurut pemerintah baru resmi diumumkan pada akhir Februari mendatang.

Baca juga: Rutin Puasa Sunnah, Uut Permatasari Bersyukur Suami Kini Naik Pangkat, Doa Tinggal di Bali Diijabah

Menurut Abu Rokhmad, penetapan awal puasa 2025 dengan menunggu hasil sidang isbat penting dilakukan.

Hal ini sejalan dengan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) No 2 tahun 2004 tentang Penetapan Awal Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah.

Sementara itu, Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah (Urais Binsyar) pada Ditjen Bimas Islam Kemenag, Arsad Hidayat menyampaikan, berdasarkan data hisab awal Ramadhan 1446 H, ijtimak terjadi pada Jumat, 28 Februari 2025, sekitar pukul 07.44 WIB.

Pada hari yang sama, ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia sudah di atas ufuk antara 3 derajat 5,91 detik hingga 4 derajat 40,96 detik, dengan sudut elongasi antara 4 derajat 47,03 detik hingga 6 derajat 24,14 detik.

"Dengan kriteria ini, secara astronomi, ada indikasi kuat bahwa hilal akan terlihat. Namun, keputusan akhirnya kita tunggu berdasarkan hasil sidang isbat yang akan diumumkan Menteri Agama,” kata Arsad.

Data hisab tersebut selanjutnya akan dikonfirmasi melalui proses pemantauan hilal atau rukyatul hilal sebelum dilaksanakannya sidang isbat.

Pemantauan hilal akan dilakukan di berbagai titik di seluruh Indonesia. Nantinya, hasil hisab dan rukyat akan dipaparkan pada sidang isbat yang dipimpin Menteri Agama untuk menentukan awal puasa 2025.

(*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved