Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Kenaikan Harga Sembako di Karanganyar

Jelang Ramadhan, Harga Sembako di Karanganyar Mulai Naik, Telur Ayam Rp 27 ribu per Kilogram

Jelang bulan Ramadhan pada Maret 2025 mendatang, harga sembako di Kabupaten Karanganyar mulai merangkak naik.

|
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Putradi Pamungkas

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto 

TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Jelang bulan Ramadhan pada Maret 2025 mendatang, harga sembako di Kabupaten Karanganyar mulai merangkak naik.

Hampir seluruh jenis sembako yang dijual di pasar di Kabupaten Karanganyar harganya mulai naik.

Susi (41), salah satu pedagang pasar Matesih mengatakan harga minyak goreng berbagai merk mengalami kenaikan.

"Harga minyak goreng merek Hemart mengalami kenaikan dari Rp 18 ribu ke Rp 21 ribu, kemudian harga migor merek Minyak Kita mengalami kenaikan dari Rp 16 ribu menjadi Rp 18,5 ribu," kata Susi, Senin (17/2/2025).

Penampakan pasar Matesih
HARGA MULAI NAIK : Penampakan pasar Matesih di Desa /Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar, Senin (17/2/2025). Jelang bulan Ramadhan, hampir seluruh jenis sembako yang dijual di pasar di Kabupaten Karanganyar harganya mulai naik.

Susi mengatakan kenaikan juga terjadi pada bahan pokok lainnya.

Ia menyebutkan, harga beras premium yang dijualnya mengalami kenaikan dari Rp 13 ribu menjadi Rp 14 ribu per kilogram.

Sedangkan, harga telur ayam mengalami kenaikan yang terus fluktuasi dari sebelumnya Rp 25 ribu per kilogram kemudian turun Rp 24 ribu per kilogram dan kini naik menjadi Rp 27 ribu per kilogram.

"Beberapa bahan pokok lain seperti telur hingga kentang naik, sementara harga beras cenderung stabil," kata dia.

Baca juga: Surat Edaran soal Libur Sekolah Selama Ramadhan Diterbitkan, Siswa Tak Jadi Liburan Sebulan Penuh

Sementara itu, salah penjual daging ayam Pasar Matesih Wahyudi, (40), mengatakan harga daging ayam mengalami kenaikan senilai seribu rupiah atau dari Rp 32 ribu menjadi Rp 33 ribu.

Meskipun begitu, harga jeroan ayam seperti usus, ati ampela cenderung stabil.

"Kenaikan ini dari lokasi peternakan, dan setiap jelang Ramadan harga akan merangkak naik, namun sampai saat ini belum ada gejolak harga daging ayam," kata dia.

(*)

 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved