Ramadhan 2025
5 Tempat Ngabuburit di Wonogiri Jateng yang Murah Meriah, Bisa Sekalian Jajan Takjil di Sini
Nah, di Wonogiri, Jawa Tengah, ada beberapa tempat wisata kondang yang biasanya digunakan untuk ngabuburit.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Ngabuburit atau momen menunggu waktu berbuka puasa merupakan salah satu momen yang dinantikan saat menjalani ibadah puasa Ramadhan.
Biasanya, kaum muda memilih untuk nongkrong bersama sembari menunggu adzan Maghrib.
Nah, di Wonogiri, Jawa Tengah, ada beberapa tempat wisata kondang yang biasanya digunakan untuk ngabuburit.
Baca juga: 6 Wisata Malam di Solo Jateng untuk Kencan Romantis Bersama Pasangan di Hari Valentine, Dijamin Seru
Lokasinya tak jauh dari kota dan tak perlu memakan budget yang banyak.
Mana saja? Yuk simak rekomendasi TribunSolo.com di bawah:
1. Monumen Bedol Desa

Monumen Bedol Desa berada tepat di pinggiran Waduk Gajah Mungkur.
Disana pengunjung bisa menghabiskan waktu sembari menikmati pemandangan waduk.
Kesana juga gratis alias tanpa biaya.
Bahkan disana juga lengkap karena banyak pedagang kaki lima sehingga tak perlu repot-repot untuk mencari takjil.
2. Watu Cenik

Wisata yang berada di Desa Sendang itu juga cocok menjadi salah satu lokasi untuk ngabuburit.
Pengunjung bisa menikmati hamparan perbukitan dan Waduk Gajah Mungkur dari ketinggian.
Untuk sampai ke Watu Cenik, tak terlalu jauh dari pusat kota.
Hanya berjarak kurang lebih 8 kilometer, Watu Cenik bisa dijangkau dalam waktu kurang dari 20 menit.
Dari Watu Cenik, panorama Wonogiri begitu indah.
Dari atas Watu Cenik, pengunjung bisa menikmati pemandangan Waduk Gajah Mungkur dan hamparan perbukitan.
Tiket disana juga terjangkau, satu orang cukup membayar Rp 5 ribu sudah bisa menikmati pemandangan Wonogiri dari ketinggian.
Baca juga: 5 Rekomendasi Tempat Wisata Menarik di Klaten Jateng, Mulai dari Kolam Alami hingga Wisata Alam
3. Puncak Joglo

Puncak Joglo yang juga terletak di Desa Sendang.
Dari Watu Cenik jaraknya sekitar dua kilometer lebih tinggi.
Disana pengunjung juga bisa menikmati Wonogiri dari ketinggian.
4. Waduk Tandon atau Waduk Krisak

Tempat selanjutnya adalah Waduk Krisak, atau sering disebut juga sebagai Waduk Tandon. Lokasinya terletak di Desa Pare, Kecamatan Selogiri, yang tidak terlalu jauh dari pusat kota Wonogiri.
Di sini masyarakat bisa melakukan berbagai macam kegiatan, mulai dari berolahraga, memancing atau hanya sekedar bersantai disana.
Tak usah khawatir, karena di sana terdapat banyak pedagang kaki lima yang menjual berbagai macam makanan untuk berbuka puasa.
Panorama Waduk Tandon di Wonogiri memang menawan, tidak kalah dengan Waduk Gajah Mungkur.
Waduk Tandon memang tak terlalu luas.
Namun, di sebelah selatannya terdapat deretan perbukitan yang memanjang.
Hal itu membuat waduk ini seolah dikelilingi oleh benteng hijau raksasa. Pada pagi hari, awan dan kabut tipis melayang di atap perbukitan itu.
Padang rumput dengan latar belakang perbukitan pun menjadi perpaduan yang pas bagi pengunjung untuk berfoto.
Baca juga: 5 Kuliner Malam di Solo Jateng untuk Sahur : dari Makanan Berkuah hingga Pedas, Ada yang Buka 24 Jam
5. Alun-Alun Giri Krida Bakti

Alun-Alun Giri Krida Bakti bisa dibilang adalah pusat aktivitas masyarakat di Kabupaten Wonogiri.
Lokasinya ada di jantung kota dan berfungsi sebagai ruang publik yang terbuka.
Di sini masyarakat bisa mengukuti acara formal maupun non-formal.
Dengan ukuran yang luas dan desain yang teratur, alun-alun ini menjadi tempat berkumpul favorit bagi warga Wonogiri, baik untuk olahraga, bersantai, atau rehat sejenak menikmati nuansa kota.
Selama Ramadhan, banyak penjual takjil atau jajanan di Alun-Alun Giri Krida Bakti yang mangkal mulai sore hari pukul 15.00 WIB.
(*)
30 Quotes Minggu Terakhir Ramadhan 2025, Bisa Jadi Status WA sebagai Pengingat Semangat Beribadah |
![]() |
---|
5 Rekomendasi Tempat Bukber di Sukoharjo, Ada Menu Ayam Goreng Legendaris dan Seafood |
![]() |
---|
6 Rekomendasi Masjid di Solo Jateng untuk Itikaf Ramadhan 2025, Ada yang Sediakan Sahur Gratis |
![]() |
---|
Makna di Balik 1.000 Tumpeng dan Lampu Ting saat Peringatan Malam Selikuran Keraton Solo |
![]() |
---|
Asal-usul Malam Selikuran, Tradisi Keraton Solo Sambut Lailatul Qadar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.