Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Bisnis Sepeda Redup Setelah Pandemi

Kisah Larisnya Sepeda Federal di Solo, Penjual Singgung Faktor Customer Ingin Nostalgia Masa Kecil

Pada masanya sepeda bermerk Federal menjadi sepeda sejuta umat. Namun, sekitar tahun 1996 PT Federal Cycle Mustika berhenti berproduksi.

|
TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin
PENJUAL SEPEDA FEDERAL. Pemilik Alfan Onthel Vintage, Arif Maulana saat ditemui di bengkelnya, Selasa (28/1/2025). Arif ikut merasakan berkah pandemi covid-19, dimana kala itu harga sepeda Federal ikut naik hingga dua kali lipat. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Pada masanya sepeda bermerk Federal menjadi sepeda sejuta umat.

Bahkan saking ikoniknya sepeda jenis mountain bike selalu disebut dengan sepeda federal untuk membedakan dengan jengki, mini, atau kebo.

Namun, sekitar tahun 1996 PT Federal Cycle Mustika berhenti berproduksi.

Kini mereka yang masa mudanya sempat dibelikan ayahnya sepeda federal banyak yang bernostalgia ingin memilikinya kembali.

KOMUNITAS SEPEDA FEDERAL. Para pesepeda komunitas Federal Tangerang dan sekitarnya (Fedtangs) berfoto bersama saat kegiatan kumpul perdana di arena Car Free Day, di Jalan Boulevard Bintaro Jaya, Sektor 7, Tangerang Selatan, Minggu (16/11/2014). Sepeda Federal ini laris manis saat pandemi Covid-19 di Solo, dalam sehari bisa terjual 10-15 unit.
KOMUNITAS SEPEDA FEDERAL. Para pesepeda komunitas Federal Tangerang dan sekitarnya (Fedtangs) berfoto bersama saat kegiatan kumpul perdana di arena Car Free Day, di Jalan Boulevard Bintaro Jaya, Sektor 7, Tangerang Selatan, Minggu (16/11/2014). Sepeda Federal ini laris manis saat pandemi Covid-19 di Solo, dalam sehari bisa terjual 10-15 unit. (Warta Kota/Alex Suban)

“Rata-rata buat nostalgia. Dulu pernah dibelikan sama orang tua buat sekolah, kuliah. Ada yang hilang dijual. Sekarang ada uang untuk membeli. Pada pesan pada cari banyak yang datang ke tempat saya,” tutur pemilik Alfan Onthel Vintage, Arif Maulana, kepada TribunSolo.com, Selasa (28/1/2025).

Untuk memiliki sepeda utuh Federal seseorang bisa merogoh kocek hingga Rp 15 juta.

Seri tertinggi seperti Panther Competition hingga Kuwahara Dewa kini menjadi langka dan banyak dicari.

Baca juga: Kisah Penggemar Sepeda di Solo, saat Pandemi Harga Bisa Naik 4 Kali Lipat, Masuk Toko Harus Antre

“Bisa kita masukkan di kategori harga Rp 2,5-15 juta juga ada. Rp 15 juta mengangkat seri paling tinggi federal panther competition. Paling langka panther competition. Kuwahara dewa cuma 20 unit,” jelasnya.

Tantangan paling besar menurutnya memenuhi permintaan untuk merakit full bike dengan semua suku cadang orisinil Federal.

Untuk mengumpulkan setiap part butuh waktu lama. Berbeda dengan yang hanya mengejar frame Federal namun dilengkapi dengan group set modern.

“Sepeda federal vintage kalau mau target nggak bisa. Kalau minta ori biasanya agak lama. Kalau framenya federal part-nya modern bisa cepat 10 hari,” jelasnya.

Baca juga: Keluh Kesah Penjual Sepeda di Solo : Dulu Jual Rp30 Juta, Kini Harga Jatuh, Sebulan Cuma Laku 2 Unit

Frame Federal dengan group set modern membuat tetap bernostalgia namun sepeda dapat secara maksimal digunakan untuk keseharian hingga touring. Berbeda dengan sepeda Federal full orisinil yang biasanya hanya untuk pajangan di rumah. Sebab, jika digunakan bersepeda tak begitu nyaman.

Arif ikut merasakan berkah pandemi covid-19. Harga sepeda Federal ikut naik hingga dua kali lipat.

“Federal waktu itu contoh Federal Puma harga normal paling Rp 5 juta. Pandemi bisa sampai Rp 12-13 juta,” ungkapnya.

Ia pun berusaha merambah semua jenis sepeda. Ia bahkan bisa mengantongi omset puluhan juta tiap harinya.

“Waktu pandemi nggak disangka. Hari biasa 3-10 unit sebulan. Saat pandemi 10-15 unit per hari. Waktu pandemi satu hari Rp 50-70 juta. Semua jenis sepeda dan spare part,” terangnya.

(*)

 

 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved