Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Mbok Yem Sakit

Profil Mbok Yem, Pemilik Warung Legendaris di Gunung Lawu, Kini Sedang Sakit dan Dirawat di RS

Bahkan Warung Mbok Yem ini sering diliput YouTuber, wartawan, hingga konten kreator pendaki gunung karena keistimewaannya.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono

Saelan mengatakan bahwa kedua orang asal Kediri dan Kecamatan Maospati itu sudah cukup lama membantu Mbok Yem berjualan.

“Kalau Simbok turun, memang dua orang itu yang berjualan di warung. Seperti ini Simbok sakit, mereka ya berjualan,” katanya.

Selama menjaga warung, Mbok Yem mengaku kerap memaksakan diri meski sedang sakit.

Baca juga: Bacaan Doa Setelah Shalat Tarawih dan Witir, Memohon Perlindungan Serta Banyak Keutamaan Lain

Ia tetap membuatkan telur goreng bagi pendaki yang sampai di puncak malam hari.

Bahkan, pukul 02.00 malam pun Mbok Yem tetap menyiapkan makanan jika ada yang singgah di warungnya.

“Kemarin itu sakit gigi, enggak bisa tidur. Kadang sampai jam 12 malam enggak tidur. Jam 2 malam itu masih goreng telur karena ada pendaki yang lapar," ucap Mbok Yem.

"Kalau capek baru tertidur," lanjutnya.

Profil Mbok Yem

Mbok Yem yang memiliki nama asli Wakiyem, bukan merupakan sosok asing bagi pendaki Gunung Lawu.

Ia adalah pemilik warung yang berlokasi di Gunung Lawu, tepatnya di ketinggian 3.150 mdpl.

 Mbok Yem diketahui sudah berjualan makanan di puncak Gunung Lawu sejak 1980.

DIRAWAT DI RS. Mbok Yem pemilik warung legendaris di Puncak Gunung Lawu. Dia yang dikabarkan sakit kini mulai membaik kesehatannya setelah dirawat di RSI Aisyiyah Kabupaten Ponorogo.
DIRAWAT DI RS. Mbok Yem pemilik warung legendaris di Puncak Gunung Lawu. Dia yang dikabarkan sakit kini mulai membaik kesehatannya setelah dirawat di RSI Aisyiyah Kabupaten Ponorogo. (KOMPAS.COM/SUKOCO)

Dulu, Mbok Yem berjualan bersama sang suami. Keduanya akan turun gunung untuk pulang ke rumah setiap warung tutup.

Tetapi, setelah sang suami meninggal, Mbok Yem memilih menetap di warungnya dekat puncak Lawu, Hargo Dumilah.

Dalam wawancara bersama Kompas.com pada 5 Juli 2018, Mbok Yem mengaku masih akan terus berjualan di Gunung Lawu selama fisiknya masih kuat.

Baca juga: Kronologi Kebakaran di Pabrik Plastik Mojosongo Solo, Bermula Pekerja Bersih-bersih dengan Dibakar

"Selama saya masih kuat untuk bekerja di sini, saya akan tetap bekerja," kata Mbok Yem kala itu, menggunakan bahasa Jawa.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved