Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Fakta Menarik Tentang Solo

Sejarah Jalur Kereta Api di Jalan Slamet Riyadi Solo yang Ikonik dan Mitos Rel Bengkong

Nah untuk informasi, jalur kereta api yang berada di Jalan Slamet Riyadi Kota Solo ini dibangun pada tahun 1922.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TribunSolo.com
REL BENGKONG SOLO - Penampakan Rel Bengkong yang membelah jalan protokol di Kota Solo di Jalan Slamet Riyadi, Kelurahan Purwosari, Kecamatan Laweyan. Saat siang hari, Kamis, 18 Agustus 2022. Begini sejarah rel kereta api di Jalan Slamet Riyadi dan mitos rel bengkong yang terkenal. 

 Ya, adanya mitos-mitos yang bikin bulu kuduk merinding di antaranya banyaknya pengendara motor yang terjatuh di kawasan tersebut.

Baca juga: Respons Dishub Sukoharjo Tanggapi Keluhan Warga Soal Rel Kereta Api, Langsung Komunikasikan ke KAI

Lantas bagaimana sebenarnya cerita tentang Rel Bengkong yang hingga kini masih aktif dilewati kereta api?

Pemerhati Sejarah dan Budaya, KRMT L Nuky Mahendranata Nagoro menceritakan Rel Bengkong memiliki kisah yang sangat panjang.

Di mana lintasan rel untuk kereta api yang bentuknya bengkok itu dibuat sekitar tahun 1890.

Maklum jika beberapa mitos kemudian beredar karena banyaknya motor yang jatuh di rel bengkong terutama saat langit mulai gelap atau maghrib.

 "Keberadaan rel ini adalah jalur pemisah dari Surabaya ke Wonogiri, jalurnya dari Stasiun Purwosari mengarah ke selatan," ungkap dia kepada TribunSolo.com, Kamis (18/8/2022) silam.

Baca juga: Sejarah Sop Ayam Pak Min Klaten yang Legendaris, Dirintis oleh Veteran Juru Masak Perang

"Jadi membelah Jalan Wilhemina yang pada zaman dahulu, menjadi Purwosari dan kini Jalan Slamet Riyadi," ceritanya.

Menurut Kanjeng Nuky sapaan akrabnya, jalur kereta sering dilalui tamu kenegaraan dari negara sahabat.

Di antaranya Ratu Wihemina pernah melewati Rel bengkong.

"Jalur ini dulunya ditarik dengan kuda yang jumlahnya 6, dari Stasiun Purwosari hingga Stasiun Sangkrah," ujarnya.

Terkait adanya mitos sepeda motor yang sering jatuh saat waktu Maghrib, Nuky mengatakan memang sering terjadi.

"Kalau untuk waktu Maghrib sendiri selalu dikaitkan dengan hal mistis, banyak sekali yang jatuh, terutama karena licin di musim hujan," ucapnya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved