Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Penjual di Boyolali Tewas Tersetrum

Nahas, Hendak Buka Lapak, Penjual Gorengan di Jetekan Boyolali Tewas Tersengat Listrik

Pedagang gorengan asal Dukuh Jentekan, Desa Dukuh, Kecamatan Banyudono itu tewas usai tersengat listrik, Senin (17/3/2025).

Penulis: Tri Widodo | Editor: Putradi Pamungkas
Istimewa
OLAH TKP : Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara pedagang gorengan yang tersengat listrik di Food Court Dukuh Jetekan, Desa Dukuh, Kecamatan Banyudono, Senin (17/3/2025). Pedagang tersebut tewas tersengat listrik saat hendak buka lapak dagangannya. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Nahasnya nasib Sukirah.

Pedagang gorengan asal Dukuh Jentekan, Desa Dukuh, Kecamatan Banyudono, Boyolali itu tewas usai tersengat listrik, Senin (17/3/2025).

Korban tersengat listrik saat hendak buka lapak dagangannya, di Food Court dukuh setempat.

Insiden itu terjadi sekira pukul 16.45 WIB.

Saat itu korban hendak menyalakan lampu dengan mencolok colokan ke stop kontak.

"Kondisi kan basah. Atas bawah kan basah (konduktor). Akhirnya langsung Mak grek (kesetrum)," kata Kapolsek Banyudono, AKP Agus Satriyo.

Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara 18/3
OLAH TKP : Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara pedagang gorengan yang tersengat listrik di Food Court Dukuh Jetekan, Desa Dukuh, Kecamatan Banyudono, Senin (17/3/2025). Pedagang tersebut tewas tersengat listrik saat hendak buka lapak dagangannya.

Korban tersengat aliran listrik karena diduga tak memakai alas kaki.

Korban yang tersengat listrik pun kemudian terpental.

Korban terjatuh lalu ditolong warga yang kemudian dilarikan ke RS Indriati Boyolali.

Namun sesampainya di RS tersebut sudah dinyatakan meninggal dunia.

Baca juga: Kronologi Mobil Boks Tabrak Gerobak Martabak di Pasar Kraguman Jogonalan Klaten

Peristiwa ini langsung ditangani Polsek Banyudono.

Pihaknya yang mendapatkan informasi ini kemudian mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan olah tempat kejadian perkara.

Polisi juga melakukan komunikasi dengan keluarga korban.

"Keluarga menerima kejadian tersebut sebagai musibah dan Keluarga tidak menghendaki dilakukan Autopsi terhadap korban," pungkasnya.

Korban pun kemudian diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan. 

(*)

 

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved