Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Keripik Tempe Benguk Wonogiri

Keripik Tempe Benguk, Camilan Khas Wonogiri yang Laris Manis Menjelang Lebaran

Sentra pembuatan keripik tempe benguk terletak di Lingkungan Grobog, yang menjadi pusat penghasil keripik tempe khas Wonogiri.

|
TribunSolo.com/Erlangga Bima Sakti
Keripik tempe benguk, salah satu makanan yang banyak dicari saat lebaran. 

TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Keripik tempe benguk merupakan salah satu oleh-oleh khas dari Wonogiri yang selalu diminati, terutama menjelang Hari Raya Idul Fitri.

Kudapan ini menjadi pilihan banyak orang untuk disajikan sebagai oleh-oleh atau camilan saat berkumpul bersama keluarga.

Baca juga: Cara Membuat Keripik Tempe Benguk Khas Wonogiri yang Awet Renyah Hingga 3 Minggu!

Momen menjelang lebaran pun membuat permintaan terhadap keripik tempe benguk semakin meningkat, dan hal ini sangat dirasakan oleh para pengusaha keripik di Wonogiri, seperti yang dialami oleh Rohayati, salah satu produsen keripik tempe benguk di Kelurahan Wuryorejo, Kecamatan Wonogiri Kota.

Sentra Pembuatan Keripik Tempe Benguk

Sentra pembuatan keripik tempe benguk terletak di Lingkungan Grobog, yang menjadi pusat penghasil keripik tempe khas Wonogiri.

Di sini, hampir seluruh rumah warga mengolah tempe benguk menjadi keripik yang renyah dan gurih.

Salah satu pengusaha yang sukses dalam mengelola bisnis keripik tempe benguk adalah Rohayati. 

PRODUSEN KERIPIK TEMPE - Proses produksi keripik tempe benguk produksi Rohayati, warga Lingkungan Grobog RT 2 RW 4 Kelurahan Wuryorejo Kecamatan/Kabupaten Wonogiri.
PRODUSEN KERIPIK TEMPE - Proses produksi keripik tempe benguk produksi Rohayati (baju putih), warga Lingkungan Grobog RT 2 RW 4 Kelurahan Wuryorejo Kecamatan/Kabupaten Wonogiri. (TRIBUNSOLO.COM/Erlangga Bima Sakti)

Dia mengungkapkan bahwa pesanan mulai ramai sejak awal Ramadan dan semakin melonjak menjelang lebaran.

Rohayati mengaku bahwa pemesanan keripik tempe benguk meningkat hampir 50 persen selama Ramadan.

Pada hari biasa, ia mampu memproduksi sekitar 250 bungkus per hari.

Namun, saat permintaan meningkat, dia harus memproduksi 400 bungkus per hari untuk memenuhi pesanan.

Harga yang Terjangkau dan Kualitas yang Terjaga

Setiap bungkus keripik tempe benguk dihargai sekira Rp 13.000, dengan isi 18-20 potong keripik.

Meskipun permintaan melonjak tajam, Rohayati tetap mempertahankan harga yang sama seperti hari-hari biasa, yakni Rp 12.000 per bungkus.

Hal ini karena keripik tempe benguk biasanya dibeli sebagai oleh-oleh atau camilan untuk pemudik yang pulang kampung saat lebaran.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved