Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Kuline di Solo

Asal Usul Lotek Kuliner Enak di Solo yang Mudah Dijumpai, Kaya Akan Serat dan Vitamin

Di Solo, lotek menjadi salah satu menu yang digemari, terutama karena kombinasi sayuran segar yang berpadu dengan bumbu kacang

Penulis: Tribun Network | Editor: Rifatun Nadhiroh
Gmaps Lotek Kustati
KULINER SOLO - Potret makanan lotek yang dijual di warung Bakmi Thoprak Belakang Kustati, berlokasi di emanggi, Kec. Ps. Kliwon, Kota Surakarta, Jawa Tengah. 

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Di Kota Solo, terdapat berbagai macam penjual lotek dengan cita rasa yang masing-masing memiliki ciri khas tersendiri. Salah satu yang pernah viral adalah Lotek Bu Lastri, yang berlokasi di belakang Rumah Sakit Koestati, Semanggi, Kec. Pasar Kliwon, Kota Surakarta, Jawa Tengah.

Gerobak sederhana milik Bu Lastri tidak hanya menyajikan ketoprak, tetapi juga bakmi thoprak, lotis, hingga gado-gado.

Di antara menu yang ditawarkan, bakmi thoprak merupakan makanan khas dari Kota Surakarta atau Solo.

Namun, berbeda dengan bakmi thoprak, lotek ternyata bukan berasal dari Solo, melainkan dari tanah Sunda, Jawa Barat.

Lalu, dari mana sebenarnya asal-usul lotek itu?

Baca juga: Asal Usul Sate Buntel Kuliner Khas Solo, Konon Pertama Kali Dibuat Pria Keturunan Tionghoa di Solo

Asal-Usul Lotek

Lotek adalah hidangan yang terdiri dari aneka macam sayuran yang sudah direbus dan kemudian disiram dengan bumbu kacang.

Makanan ini sudah ada sejak tahun 1970-an dan memiliki kisah yang cukup menarik di balik asal-usulnya.

Pada masa itu, seorang jurnalis asal Inggris yang sedang bertugas di Parongpong, Jawa Barat, ingin menikmati sebuah hidangan salad.

Namun, karena tidak ada penjual salad di daerah tersebut, ia pun berinisiatif untuk membuat salad dengan bahan-bahan seadanya yang ada di sekitarnya.

Dalam proses pembuatannya, ia menggunakan peralatan sederhana yang dikenal dengan sebutan low tech dalam Bahasa Inggris.

Namun, pelafalan low tech ternyata cukup sulit bagi masyarakat Sunda pada saat itu.

Sebagai solusinya, mereka menyederhanakan pelafalan tersebut menjadi Lo-tek.

Seiring berjalannya waktu, masyarakat Sunda mulai menyebut hidangan tersebut dengan nama lotek, yang akhirnya dikenal hingga saat ini.

Baca juga: Asal Muasal Dibangunnya Pasar Klewer, Namanya Klewer Gara-gara Dagangan Penjual yang Kleweran

Lotek dan Perkembangannya di Solo

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved