Selain Curi Rokok dan Uang Tunai, Maling di Kios Pasar Bung Karno Wonogiri Gasak Decoder CCTV

Laporan Wartawan TribunSolo, Erlangga Bima

TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Selain mengambil rokok dan uang tunai, maling yang membobol satu kios kelontong yang berada di lantai 2 Pasar Bung Karno Baturetno juga mengambil barang lain.

Pemilik kios, Grenanda, menjelaskan maling yang membobol kiosnya juga mengambil decoder CCTV. Sehingga ia tak bisa melihat rekaman CCTV.

Baca juga: Sampai Gondol Decoder CCTV, Cara Maling Pembobol Kios di Pasar Bung Karno Wonogiri Hilangkan Jejak?

"Sebenarnya di kios ada CCTV, tapi decoder CCTV nya juga diambil," katanya, Jumat (28/3/2025).

Diketahui, kios milik Grenanda yang berada di lantai 2 Pasar Bung Karno Baturetno dibobol maling.

Peristiwa itu diketahui pemilik pada Jumat (28/3/2025) pagi sekira pukul 05.00 WIB saat hendak membuka kiosnya.

Grenanda menceritakan saat ia membuka toko, rolling door di kiosnya masih dalam keadaan tertutup. Namun, kunci gembok di pintu itu sudah hilang sehingga kondisinya tidak terkunci.

Ketika ia membuka kiosnya, barang-barang yang berada di dalam kiosnya sudah berantakan. Adapun maling menyasar rokok dan sejumlah uang tunai yang ditinggal di kios.

"Yang dicuri itu rokok. Total nilainya sekitar Rp 45 juta. Sama uang di kaleng-kaleng, tapi jumlahnya tidak banyak," jelasnya.

Baca juga: Terkuaknya Maling Bobol Kios di Pasar Bung Karno Wonogiri, Rolling Door Tertutup Tapi Gembok Hilang

Menurut dia, pada Kamis (27/3/2025) pukul 17.00 WIB ia sudah menutup kiosnya. Sementara pedagang di sekitar kiosnya ada yang tutup lebih malam.

Pasar tutup lebih malam tepatnya pukul 18.00 WIB karena ramadan dan menjelang lebaran. Biasanya, pasar ditutup pada pukul 17.00 WIB dan buka pukul 02.30 WIB.

"Kalau pintu pasar dalam keadaan masih buka seharusnya satpam paham. Karena barang rokok yang hilang itu sekitar 4 kardus. Kalau hanya pakai tas tidak cukup," pungkasnya. 

Saat ini, Grenanda mengaku sudah membuat laporan ke pihak kepolisian tentang peristiwa yang dialaminya hingga merugi mencapai Rp 45 juta.

(*)