Warga Sragen Dilarang Pawai-Konvoi saat Malam Takbiran, Bakal Ada Penyekatan di Batas Kota

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Warga Sragen dilarang melakukan konvoi, arak-arakan maupun pawai saat malam takbiran nanti.

Hal tersebut disampaikan oleh Kapolres Sragen, AKBP Petrus Parningotan Silalahi.

"Ini mendasari surat edaran dari pemerintah melalui kementerian agama, yang mengimbau untuk tidak dilakukannya malam takbir itu dengan arak-arakan, konvoi, atau pawai," katanya kepada TribunSolo.com, Minggu (30/3/2025).

Lanjutnya, ia meminta kepada warga Sragen untuk melakukan takbiran di masjid dan musala di sekitar tempat tinggal masing-masing.

"Tentu ini kita maknai supaya tidak mengganggu keamanan, ketertiban umum," ujarnya.

AKBP Petrus akan menempatkan personelnya di batas kota, untuk menyekat apabila ada yang nekat takbiran dengan konvoi maupun pawai. 

"Kami nanti malam akan melakukan pengamanan kota, penyekatan di pintu masuk yang mengarah ke kota itu kami sekat, salah satunya di Pilangsari, kemudian kami melakukan penyekatan, ketika ada masuk truk yang membawa sound system, begitu ada konvoi, arak-arakan maka kami akan putar balik," jelasnya.

Baca juga: Penyebab Harga Cabai di Sragen Melambung Tinggi pada H-1 Lebaran, Pedagang : Stoknya Kosong

"Kota adalah tampilan wajah, marwah dari suatu kabupaten, maka kota akan kita sterilisasi, sehingga masyarakat yang ada di kota supaya aman, nyaman, dan bisa melaksanakan ibadah besok paginya," pungkasnya. 

Berdasarkan keputusan pemerintah, hari raya idulfitri tahun 2025 jatuh pada Senin (31/3/2025).

Dengan begitu, malam takbiran akan jatuh pada malam nanti, pada Minggu (30/3/2025) malam.

(*)