Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Kuliner Sukoharjo

Menilik Pusat Industri Karak yang Terkenal di Sukoharjo, Pendapatan Bersih Capai Rp1,5 Juta Per Hari

Untuk menggoreng karak, Tukarwan mengungkapkan bahwa ia membutuhkan sekitar 40 liter minyak dan 24 kilogram gas elpiji

Tribunsolo.com/Anang Ma'ruf
PEMBUATAN KARAK DAN RAMBAK - Desa Gadingan, Kecamatan Mojolaban, Pusat Industri karak dan rambak di Sukoharjo. 

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Desa Gadingan yang terletak di Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, dikenal sebagai salah satu desa industri yang terkenal dengan produk karaknya, yang juga dikenal sebagai kerupuk nasi.

Selain karak, desa ini juga memproduksi berbagai jenis kerupuk lainnya seperti rambak dan kerupuk.

Keberadaan industri rumahan ini sudah ada sejak puluhan tahun yang lalu, dan hingga saat ini, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) ini telah menjadi salah satu mata pencaharian utama bagi masyarakat Desa Gadingan.

Desa Gadingan, Kecamatan Mojolaban, Pusat Industri karak dan rambak di Sukoharjo.
Desa Gadingan, Kecamatan Mojolaban, Pusat Industri karak dan rambak di Sukoharjo. (Tribunsolo.com/Anang)

Warisan Turun-Temurun Pembuatan Karak

Menurut penuturan Tukarwan, seorang pengusaha pembuatan karak yang telah beroperasi selama tujuh tahun, pembuatan karak di Desa Gadingan sudah berlangsung lebih dari dua dekade.

"Saya sendiri sudah tujuh tahun, tetapi pembuatan karak ini sudah ada sejak ibu dan nenek saya," ungkap Tukarwan saat diwawancarai pada Rabu (13/3/2024).

Meskipun usaha ini telah berjalan turun-temurun, masyarakat desa tetap memegang teguh tradisi dalam proses pembuatan karak yang telah diwariskan secara generasi.

Pembuatan karak di Desa Gadingan melibatkan beberapa tahapan yang cukup rumit dan memakan waktu.

Proses pertama dimulai dengan mencuci beras yang kemudian dikukus. Setelah itu, beras yang telah dikukus akan dipanaskan di atas tungku, dijemur di bawah terik matahari, dan kemudian digoreng.

Untuk menggoreng karak, Tukarwan mengungkapkan bahwa ia membutuhkan sekitar 40 liter minyak dan 24 kilogram gas elpiji untuk menggoreng satu kwintal karak.

Proses penggorengan sendiri membutuhkan waktu sekitar 3 jam untuk setiap 1 kwintal beras.

Baca juga: Karak dan Intip Jadi Camilan Favorit yang Diburu Pemudik di Pusat Oleh-oleh Pasar Jongke Solo

Satu kwintal beras yang digunakan dalam pembuatan karak dapat menghasilkan hingga 25 ribu biji karak yang siap dijual.

Namun, untuk proses pembuatan dari awal hingga siap untuk digoreng, bisa memakan waktu seharian penuh.

Meskipun terkesan sederhana, pembuatan karak memerlukan ketelitian dan keterampilan agar hasilnya sempurna.

Usaha yang Menjanjikan

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved