Lebaran Ketupat di Solo
Berkah Lebaran Ketupat di Sukoharjo, Slong-slongan Ketupat Pasar Ir Soekarno Diserbu Pembeli
Pedagang slong-slongan ketupat di Sukoharjo merasakan berkah Lebaran Ketupat. Jualan mereka laris manis pada momen ini.
Penulis: Anang Maruf Bagus Yuniar | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Anang Ma'ruf
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Memasuki sepekan setelah Hari Raya Idul fitri 2025, pedagang slong-slongan ketupat mulai memadati area Pasar Ir. Soekarno, Sukoharjo, pada Senin (7/4/2025).
Pantauan TribunSolo.com, puluhan pedagang terlihat berjajar di sisi luar dan dalam pasar.
Mereka menjajakan anyaman daun kelapa muda yang dikenal sebagai slong-slongan.
Slong-slongan ini nantinya akan digunakan masyarakat untuk membuat ketupat, makanan khas yang selalu hadir dalam tradisi Lebaran Ketupat.
Tradisi Lebaran Ketupat sendiri dikenal luas di kalangan masyarakat Jawa.
Biasanya digelar satu minggu setelah Idul fitri, perayaan ini menjadi momen silaturahmi antar warga.
Dalam tradisi ini, warga yang berkunjung atau bertamu akan disuguhi ketupat, yang merupakan lontong yang dibungkus dengan anyaman janur kuning.
Baca juga: Serba-serbi Mudik Lebaran : Seorang Ibu dari Sragen Ketinggalan Bus, Terpaksa Menginap di Terminal
Salah satu pedagang slong-slongan ketupat, Siti (49) mengaku jualan slong-slongan ketupat sudah sejak 2015 silam.
"Dulu diajak Ibu. Jadi, jualan Slong-slongan ketupat ini kan sistemnya musiman, jualan di akhir lebaran sampai satu minggu setelah lebaran," kata Siti saat ditemui TribunSolo.com, Senin (7/4/2025).
Ia juga menjelaskan momen ini banyak masyarakat masak ketupat di rumah.
"Setiap tahun, habis Lebaran pasti ramai. Banyak yang cari slong-slongan buat masak ketupat di rumah. Ini tradisi turun-temurun," ujarnya.
Lebih lanjut, Siti menyebut masyarakat percaya ketupat merupakan simbol permintaan maaf dan kebersamaan.
"Sebetulnya ketupat itu ada artinya. Kata Ketupat atau kupat dari kata Ngaku Lepat artinya mengakui kesalahan. Sehingga masyarakat percaya ketupat merupakan simbol permintaan maaf," jelasnya.
Sehingga, pada lebaran ketupat ini menjadikannya bagian penting dalam budaya Lebaran di Jawa dan daerah-daerah lainnya di Indonesia. (*)
Arti Lebaran Kupat Bagi Masyarakat Sukoharjo, Simbol Permintaan Maaf |
![]() |
---|
Mengenal Tradisi Syawalan Pura Mangkunegaran, Sudah Ada sejak Mangkunegara I, Kini Libatkan Warga |
![]() |
---|
Mangkunegaran Solo Rayakan Syawalan dengan Prinsip Hanebu Sak Uyun, Ini Maknanya |
![]() |
---|
Mangkunagara X Sapa Masyarakat di Momen Lebaran Ketupat di Solo, Warga Berkunjung Setelah Syawalan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.