Fakta Menarik Tentang Solo
Asal-usul Pasar Legi Solo, Sudah Ada Sejak Abad ke-18, Dulu Jadi Lapak Pedagang Oprokan
Pasar Legi Solo atau yang juga disebut Pasar Legi merupakan pasar induk terbesar di Kota Surakarta atau dikenal juga Kota Solo.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Pasar Legi adalah salah satu pusat perbelanjaan yang cukup populer di Solo, Jawa Tengah, selain Pasar Gede.
Lokasi Pasar Legi adalah di Jalan Letjen S Parman No 19, Setabelan, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah.
Pasar Legi Solo atau yang juga disebut Pasar Legi merupakan pasar induk terbesar di Kota Surakarta atau dikenal juga Kota Solo.
Baca juga: Asal-usul Bandar Semanggi, Dulu Pernah Jadi Dermaga Tempat Bersandar Kapal-kapal Besar di Solo
Asal-usul Nama Pasar Legi
Nama Pasar Legi tidak lain berasal dari pasar yang ramai setiap hari pasaran "Legi" atau lima hari sekali.
Ketka itu, pasar ramai saat orang-orang dari pedesan datang untuk berjualan sekaligus berbelanja.
Pada zaman dahulu mbok-mbok atau kaum perempuan datang berjalan kaki dari desa menuju Pasar Legi, hal ini karena belum ada kendaraan umum pada saat itu.
Mereka berangkat sekitar pukul dua malam dengan membawa obor sebagai penerang jalan.
Baca juga: Asal-usul Serengan yang Kini Jadi Kecamatan di Solo, Dulu Medan Pertempuran Lawan Belanda
Dalam setiap rombongan ada beberapa laki-laki untuk bergantian menggendong hasil bumi sekaligus sebagai keamanan.
Dari kejauhan, rombongan ini tampak barisan bakul yang berjalan sambil ngobrol untuk mengurangi rasa kantuk dan lelah.
Sejarah Berdirinya
Pasar Legi didirikan pada masa pemerintahan KGPAA Mangkunegoro I atau Raden Mas Said.
Pasar Legi Solo memiliki sejarah panjang, dimulai dari masa Kadipaten Mangkunegaran pada abad ke-18, tepatnya tahun 1757.
Mangkunegoro I mendirikan pasar dan masjid sebagai wujud keseimbangan ekonomi dan religi.
Pendirian pasar disambut para masyarakat yang saat itu mayoritas merupakan petani, karena mereka memiliki ruang untuk memasarkan hasil panen.

Asal-usul Stasiun Solo Kota, Stasiun Bersejarah di Solo yang jadi Jalur Kereta Bathara Kresna |
![]() |
---|
Asal-usul Nama Perempatan Panggung di Solo Jateng, Dulu jadi Tempat Mengintai Hewan Buruan |
![]() |
---|
Makna Batik Parang yang Pernah Dilarang di Pernikahan Kaesang dan Erina di Mangkunegaran Solo |
![]() |
---|
Kisah Slamet Riyadi Pahlawan Asal Solo Gugur di Ambon, Makamnya di Surakarta Hanya Gundukan Tanah |
![]() |
---|
Asal-usul Nama Kampung Baron di Solo Jateng, Dulu Tempat Tinggal Para Bangsawan Eropa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.