Asal-usul Nama Jagalan yang Jadi Kelurahan di Solo : Dulu Dihuni Sang Penjagal, Ada Mitos Kalang

Kini, hanya tersisa satu tempat penjagalan yang masih beroperasi sebagai simbol dari kejayaan masa lalu kampung ini.

Tak hanya dikenal karena sejarah penjagalannya, Kampung Jagalan juga menyimpan kisah mitos yang menarik tentang keberadaan komunitas "Kalang".

Menurut cerita yang berkembang, kawasan Kalangan yang berada di sekitar Jagalan dulunya dihuni oleh orang-orang Kalang, yaitu komunitas pengrajin kayu yang sangat terampil.

Meskipun memiliki keahlian luar biasa, orang Kalang sering dianggap sebagai kelompok dengan status sosial paling rendah.

Baca juga: Asal-usul Nama Nusukan yang Kini jadi Kelurahan di Solo, Saksi Bisu Pengendalian Banjir Era Belanda

Bahkan, mitos yang berkembang menyebutkan bahwa mereka merupakan keturunan dari hasil perkawinan antara manusia dan binatang, serta melakukan perkawinan sedarah (inses), sehingga dipandang sebelah mata oleh masyarakat.

Pada masa pemerintahan Sultan Agung dari Mataram, orang-orang Kalang mulai diberdayakan dan diangkat menjadi abdi dalem kraton.

Mereka ditugaskan membangun bangunan istana karena kepiawaian mereka dalam memilih dan mengolah kayu.

Ketika Kerajaan Mataram terpecah menjadi dua—Kasultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta—komunitas Kalang pun turut dibagi.

Sebagian mengikuti Yogyakarta, dan sebagian lainnya menetap di Surakarta.

Kampung Jagalan hari ini menjadi saksi bisu perubahan zaman.

Dari pusat industri daging menjadi permukiman dengan sejarah dan mitos yang masih hidup di tengah masyarakatnya. 

(*)