Fakta Menarik Tentang Solo
Asal-usul Nama Jagalan yang Jadi Kelurahan di Solo : Dulu Dihuni Sang Penjagal, Ada Mitos Kalang
Nama Jagalan memang terkesan horor, namun tahukah Tribuners bagaimana asal-usul nama ini?
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Kelurahan Jagalan merupakan nama sebuah kelurahan di kecamatan Jebres, Solo, Jawa Tengah.
Kelurahan ini memiliki kode pos 57124. Wilayah Jagalan dibatasi oleh Pucang Sawit di timur, Purwalaya di barat, Jebres di utara, dan Kampung Sewu di selatan. Pada tahun 2020, kelurahan ini berpenduduk sebesar 12.165 jiwa.
Nama Jagalan memang terkesan horor, namun tahukah Tribuners bagaimana asal-usul nama ini?
Baca juga: Asal-usul Putri Solo jadi Julukan untuk Wanita Anggun dan Lemah Lembut, Ada Kaitan dengan Keraton
Asal-usul Nama Jagalan
Kampung Jagalan di Solo menyimpan sejarah panjang yang berakar sejak akhir abad ke-19.
Nama "Jagalan" sendiri berasal dari aktivitas utama masyarakat yang tinggal di sana, yaitu penyembelihan hewan atau penjagalan.
Pada masa itu, kampung ini menjadi pusat penyembelihan sapi dan kerbau untuk memenuhi kebutuhan daging di kota Surakarta.
Kegiatan penjagalan di kampung ini bukanlah aktivitas sembarangan.
Setiap harinya, sekitar 70 hingga 80 ekor sapi dan kerbau disembelih.
Proses ini dilakukan di rumah-rumah pemotongan hewan yang tersebar di wilayah Jagalan.
Baca juga: Asal-usul Desa Pabelan di Sukoharjo, Ada Kisah Cinta Terlarang Pangeran Tampan yang Legendaris
Bahkan, sebagian besar warga yang tinggal di kampung ini pun menggantungkan hidup mereka pada sektor ini, tidak hanya sebagai jagal, tetapi juga melalui industri turunannya seperti pembuatan rambak (kerupuk kulit) yang berasal dari kulit sapi hasil penyembelihan.
Dilansir dari laman kel-jagalan.surakarta.go.id, pada masa awal berdirinya, Kampung Jagalan merupakan wilayah yang dipimpin oleh seorang lurah yang ditunjuk oleh Keraton Surakarta.
Hal ini menunjukkan pentingnya peran kampung ini dalam sistem sosial dan ekonomi kota pada masa itu.
Namun seiring waktu, industri penjagalan di Kampung Jagalan mulai mengalami kemunduran.
Baca juga: Asal-usul Gagaksipat yang Kini jadi Nama Desa di Boyolali, Ada Kisah Pangeran Gambiranom
Banyak pelaku usaha jagal menutup usahanya karena berbagai kendala, salah satunya adalah maraknya praktik penipuan yang menyebabkan kerugian besar.
Sejarah Batik Mahkota Laweyan Solo, Berdiri Sejak 1956 Penerus Batik Puspowidjoto |
![]() |
---|
Ada Bekas Kamar Bung Karno di Loji Gandrung Rumah Dinas Wali Kota Solo, Konon Ada Kisah Mistisnya |
![]() |
---|
Sejarah Tari Gambyong, Tarian Asal Solo yang Biasa untuk Pembukaan Acara, Berawal dari Mangkunegaran |
![]() |
---|
Sejarah SDN Bromantakan, Sekolah Dasar Negeri Pertama yang Berdiri di Kota Solo Dibangun Tahun 1912 |
![]() |
---|
Asal Usul Balai Soedjatmoko Solo yang Erat dengan Toko Buku Gramedia Solo, Bekas Rumah Dinas Dokter |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.