Bangunan Liar di Solo Dibongkar
Puluhan Bangunan Liar di Atas Drainase Jalan Tentara Pelajar Solo Dibongkar, Sempat Ada Penolakan
Puluhan bangunan liar di Jalan Tentara Pelajar sudah ditertibkan. Ini lantaran posisi bangunan yang menyalahi aturan di atas saluran drainase.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Satpol PP Kota Solo membongkar sejumlah bangunan liar di atas drainase Jalan Tentara Pelajar, Senin (28/4/2025).
Kabid Penegak Perda Satpol PP Kota Solo, Sapto Budi Santoso mengungkapkan bangunan liar yang ditertibkan hampir 50 bangunan.
“Bangunan di atas saluran hampir 50 bangunan. Yang permanen 20 lebih. Ada yang hunian ada yang usaha. Ada yang untuk parkir,” ungkapnya.
Ia mengakui ada sejumlah penolakan adanya penertiban ini.
Namun setelah upaya komunikasi dijalankan warga sekitar bisa mengerti.
“Namanya kita melakukan penertiban mestinya juga ada (penolakan). Namun kita sampaikan yang benar masyarakat bisa menerima,” jelasnya.
Pihaknya juga telah melakukan sosialisasi.
Namun, hingga tenggat waktu 14 April 2025 tak ada upaya pemilik bangunan untuk membongkar secara mandiri.
“Sosialisasi sebelum puasa. Deadline waktu 14 April kita berikan. Mereka saling menunggu. Akhirnya tetap harus kita lakukan,” terangnya.
Meski membongkar bangunan liar di atas saluran air, pihaknya masih mempertimbangkan akses bagi pemilik lahan di samping saluran tersebut. Secara aturan mereka hanya boleh membangun untuk keperluan akses tak lebih dari 3 meter.
“Cuma kita petakan kita identifikasi. Batas yang diberikan akses pemilik persil hanya 3 meter. Selebihnya harus ada ijin dari instansi terkait dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum. Sebagian sudah ada ijinnya. Selebihnya akan ada pembongkaran,” jelasnya.
Baca juga: Asal-usul Simpang Joglo Solo : Dulu Ada Bangunan Joglo untuk Melihat Pesawat Terbang
Menurutnya, menutup saluran drainase dapat menghambat arus air terutama saat hujan deras.
Selain itu, dengan ditutupnya saluran air, pihaknya jadi tidak bisa melakukan upaya pemeliharaan.
“Bangunan ini keseluruhan di atas saluran semua. Saluran harus bebas tidak ada bangunan. Karena ini akan berpengaruh baik itu nanti dalam pembersihan. Kalau sudah tertutup kita tidak tahu kondisinya. Jangan sampai hilirnya menerima limpahan air yang tidak tertampung yang akhirnya akan banjir,” ungkapnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.