Hari Buruh 2025
Aksi Hari Buruh di Solo Sempat Bikin Macet, Korlap: Kepolisian Membenturkan Kita dengan Masyarakat
Aksi peringatan hari buruh pada Kamis (1/5/2025) di depan Balai Kota Solo diwarnai ketegangan karena membuat arus lalu lintas macet.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Naufal Hanif Putra Aji
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Aksi peringatan hari buruh pada Kamis (1/5/2025) di depan Balai Kota Solo diwarnai ketegangan karena membuat arus lalu lintas macet.
Koordinator Pusat BEM Soloraya Ridwan Nur Hidayat menilai ini upaya kepolisian membenturkan mereka dengan masyarakat pengguna jalan.
Baca juga: Buruh Tekstil di Karanganyar Ini Terima Upah Hanya Rp1.000/Bulan, Berawal dari Dirumahkan Juli 2024
Mereka menginginkan agar satu ruas Jalan Jenderal Sudirman bisa ditutup untuk digunakan aksi. Namun pihak kepolisian tak menutup arus lalu lintas sehingga pengguna jalan dari arah selatan sempat terjebak macet.
“Sebenarnya kita ingin menyuarakan suara kita biar masyarakat paham. Masyarakat banyak yang belum tahu UMR di Jawa Tengah ini paling kecil di Indonesia. Tapi kita menyuarakan kepolisian malah membenturkan kita dengan masyarakat,” ungkap Ridwan.
Di peringatan hari buruh ini pihaknya ingin diberi ruang agar bisa menyuarakan perjuangan para buruh mendapatkan kesejahteraan.
“Kita minta tutup sekalian. Tetapi kepolisian tidak bisa mengatur lalu lintas. Ini kan tugas kepolisian,” jelasnya.
Menurutnya, ini merupakan momentum yang tepat untuk membentuk kesadaran masyarakat akan hak-hak mereka dalam menuntut kesejahteraan.

Baca juga: Hari Buruh 2025, Pemuda Gereja GSJA Imanuel Boyolali Doakan Buruh dengan Bagi Sayur, Ini Alasannya!
Ia pun sadar mereka terhimpit ketakutan kehilangan penghidupan sehingga tak punya ruang memperjuangkan hak-hak mereka.
“Ini sebuah momentum bagi semuanya. Kalau tidak mencerdaskan masyarakat, masyarakat hanya bisa diam. Mereka mau bersuara juga takut di-PHK karena masih punya tanggungan istri dan anak. Seharusnya kepolisian dari awal ada aksi mengalihkan jalur lalu lintas biar tidak ada hal yang seperti tadi,” ungkapnya.
Terakhir Upah Minimum Kota Solo tahun 2025 naik 6,5 persen menjadi Rp 2.416.560. Menurutnya, upah minimum ini jauh dari layak.
“Gaji kita sekitar 2,4 juta itu tidak cukup. Kami menginginkan upah yang layak. Tidak ada pinjol dan yang lainnya,” terangnya.
(*)
Soal Gaji Buruh Rp 1000 per Bulan di Karanganyar, Disdagperinakerr: Itu Digoreng, Kenyataannya Tidak |
![]() |
---|
Perjuangkan Hak, Buruh Tekstil di Karanganyar Justru Kena Intimidasi Agar Tak Nyaman dan Mundur |
![]() |
---|
Tak Hanya Soal Gaji Tak Layak, Buruh Tekstil di Karanganyar Juga Mengalami Intimidasi Lewat Rotasi |
![]() |
---|
Nasib Catur Rahayu, Buruh Tekstil di Karanganyar Tak Jelas, Digaji Rp15 Ribu untuk Hidup Sebulan |
![]() |
---|
Masih Karyawan Tetap Tapi Digaji Rp1000 per Bulan, Buruh Tekstil di Karanganyar Kini Kerja Serabutan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.