Sejarah Kuliner Legendaris
Sejarah Ayam Goreng Kartini, Restoran yang Selalu Ramai di Solo, Usung Konsep Selera Priyayi
Meski berusia muda, restoran ini langsung mencuri perhatian berkat keunikan rasa dan konsep yang diusung.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
lihat foto
Metode ini memberikan cita rasa yang gurih dan legit, berbeda dengan ayam goreng kebanyakan.
Hasilnya adalah daging ayam yang empuk, beraroma harum, dan kaya rasa.
Meski mengusung nama “Ayam Goreng”, restoran ini juga menawarkan beragam menu lain yang tak kalah menggoda.
Beberapa di antaranya adalah Sup Ikan Patin, Udang Goreng Tepung / Mentega, Gurami Asam Manis, Ca Kangkung, Tahu, Tempe, dan banyak lagi lainnya.
Filosofi di Balik Nama "Kartini"
Nama "Kartini" konon katanya diusulkan langsung oleh Tara Gading, pemilik restoran yang juga merupakan anak dari pemilik Dapur Solo, restoran tradisional ternama di kota ini.
Tara memilih nama Kartini karena dianggap mudah diingat, dekat di hati masyarakat, dan memiliki nilai filosofis tersendiri.
Nama yang sederhana namun sarat makna ini pun dipilih sebagai identitas utama restoran.
(*)
| Sejarah Sate Kelinci Bisa jadi Kuliner Khas Tawangmangu Karanganyar, Inisiatif Para Peternak |
|
|---|
| Sejarah Ibu Basuki Bakery: Roti Legendaris Klaten Sejak 1995, dari Rumahan Kini Punya Banyak Cabang |
|
|---|
| Sejarah Kroket : dari Kudapan Bangsa Eropa, Bisa jadi Sajian Wajib Hajatan di Solo Raya |
|
|---|
| Sejarah Bubur Lemu, Kuliner Khas Solo yang Legendaris, Makanan Penting di Era Kasunanan Surakarta |
|
|---|
| Sejarah Kue Kembang Jambu, Camilan Jadul Khas Klaten yang Kini Mulai Langka |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.