Sejarah Kuliner Legendaris
Sejarah Ayam Goreng Kartini, Restoran yang Selalu Ramai di Solo, Usung Konsep Selera Priyayi
Meski berusia muda, restoran ini langsung mencuri perhatian berkat keunikan rasa dan konsep yang diusung.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Ada banyak rumah makan di Solo, Jawa Tengah, yang menyajikan kuliner berupa ayam goreng enak.
Salah satunya adalah Ayam Goreng Kartini yang berlokasi di Jl. Bhayangkara no.47, Panularan, Laweyan, Solo.
Setiap harinya, Ayam Goreng Kartini ini selalu ramai pengunjung.
Baca juga: Sejarah Solo Flossroll, Roti Abon Gulung Khas Solo, Langganan Keluarga Jokowi
Bahkan tokoh sekelas Gibran Rakabuming Raka, Jokowi, Selvi Ananda, Bobby Nasution, pernah makan di sini.
Sejarah Ayam Goreng Kartini
Dilansir TribunSolo.com dari berbagai sumber, Ayam Goreng Kartini resmi dibuka pada 24 Januari 2020.
Meski berusia muda, restoran ini langsung mencuri perhatian berkat keunikan rasa dan konsep yang diusung.
Dengan tagline “Selera Priyayi Tempo Doeloe”, Ayam Goreng Kartini menyuguhkan kombinasi nuansa tradisional Jawa dan sentuhan modern yang menarik.
Nuansa Jawa yang Kental di Tengah Kota
Begitu memasuki area restoran, pengunjung akan disambut suasana khas Jawa.
Bagian belakang restoran dibangun dengan model joglo, rumah tradisional Jawa yang kaya akan nilai filosofi dan sejarah.
Baca juga: Sejarah Soto Girin, Kuliner Legendaris Sragen yang Berdiri Sejak 1953, Dirintis oleh Haji Wagirin
Tak hanya itu, ornamen khas Jawa juga menghisi bagian depan restoran, memperkuat kesan etnik dan klasik yang ingin ditampilkan.
Konsep ini tak hanya sekadar estetika, tapi menjadi identitas kuat dari Ayam Goreng Kartini, membedakan dirinya dari restoran ayam goreng lainnya.
Yang membuat Ayam Goreng Kartini begitu istimewa adalah teknik memasaknya.
Alih-alih direbus biasa, ayam kampung Jawa yang digunakan dimasak dengan air kelapa muda.
Baca juga: Sejarah Ayam Ayam Resto, Restoran Terkenal di Karanganyar, Berawal Rumah Makan Sederhana di Solo
| Sejarah Opor Ayam Khas Solo: Konon Merupakan Kuliner Akulturasi India, Jawa, dan Arab |
|
|---|
| Sejarah Sayur Bobor : Kuliner Solo yang Sudah Berusia 2 Abad, Dulu untuk Ritual Menyapih Anak |
|
|---|
| Sejarah Kunyit Asam : Jamu Legendaris Solo, Warisan Kerajaan Mataram Islam Sejak Abad ke-16 |
|
|---|
| Sejarah Jadah Blondo, Kuliner Legendaris Solo yang Dulu jadi Sajian Khas Pernikahan Adat Jawa |
|
|---|
| Sejarah Kafe Es Setabelan Solo : Konon Sudah Jualan Sejak 1950, Ada Berbagai Macam Es dan Makanan |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.