Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Konklaf Pemilihan Paus Baru

Awal Mula Ratusan Kardinal Dikurung untuk Konklaf, Dipicu Pemilihan Paus Pernah Makan Waktu 3 Tahun

Adapun konklaf digelar setelah wafatnya pemimpin tertinggi umat Katolik yakni Paus Fransiskus pada 21 April 2025 lalu.

|

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Vince

Baca juga: Sejarah Konklaf, Persiapan Mencari Penerus Paus Fransiskus : Sudah Dimulai Sejak Abad ke-13 Silam

ntius Jyestha

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Ratusan Kardinal di seluruh dunia akan segera 'dikurung' untuk mengikuti konklaf di Vatikan, Roma, Italia, yang seyogyanya dilaksanakan 7 Mei 2025.

Konklaf sendiri merupakan suatu pertemuan tertutup yang diadakan oleh para Kardinal untuk memilih seorang Paus, yang merupakan Uskup Roma sekaligus kepala Gereja Katolik Roma sedunia.

Adapun konklaf digelar setelah wafatnya pemimpin tertinggi umat Katolik yakni Paus Fransiskus pada 21 April 2025 lalu.

Romo Vikep Kevikepan Surakarta, Romo Herman Yoseph Singgih Sutoro, Pr, memaparkan bahwa awal mula konklaf dilaksanakan dipicu oleh pemilihan Paus yang berlangsung lama dan berlarut-larut.

Romo Herman memaparkan pada tahun 1268 silam, ketika Paus terdahulu wafat, dibutuhkan tiga tahun sampai Paus selanjutnya yakni Paus Gregorius X terpilih.

"Proses pemilihan paus yang hampir tiga tahun itu terjadi karena tarik ulur dengan kepentingan politik. Jadi raja-raja ikut terlibat disitu, mendorong kepentingan mereka untuk menunjuk siapa paus yang akan nanti terpilih, sehingga jadi susah mencapai kesepakatan," terangnya, dalam podcast bersama TribunSolo.com, Senin (5/5/2025).

Dengan adanya konklaf yang mengunci dari segala akses dunia luar, diharapkan para kardinal yang memiliki hak pilih tidak akan terpengaruh kepentingan politik dan duniawi.

Baca juga: Mendiang Paus Fransiskus Hadiahkan Mobil Kepausan untuk Anak-Anak Gaza, Diubah Jadi Klinik Keliling

"Di situlah ada istilah conclave (konklaf) yang berasal dari bahasa latin 'cum clave' yang berarti dengan kunci. Artinya para kardinal ditempatkan di tempat tersendiri, di ruang terkunci, diasingkan dari dunia luar untuk bisa memilih Paus," kata Romo Herman.

"Paus Gregorius X ini ambil keputusan agar para kardinal ini mesti ditempatkan khusus, di tempat terkunci, diasingkan dari dunia luar supaya mereka bisa memilih secara jernih. Tidak terpengaruh kepentingan politik dan kepentingan dunia, serta lebih memikirkan kepentingan gereja dan umat," pungkasnya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved