Sritex Tutup Permanen
Eks Ketua SPSI PT Sritex Sukoharjo Benarkan 1.300 Karyawan Kembali Bekerja, Dibayangi Kekhawatiran
Buruh Sritex Sukoharjo kembali bekerja. Namun, mereka masih dalam bayang-bayang seperti pesangon yang belum dibayarkan dan hak lainnya.
Penulis: Anang Maruf Bagus Yuniar | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Anang Ma'ruf
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Mantan Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex), Widada angkat bicara terkait kabar ribuan eks karyawan yang mulai kembali bekerja di sektor garmen milik perusahaan tekstil tersebut.
Widada membenarkan sekitar 1.300 eks karyawan Sritex memang telah kembali bekerja, meski lokasi kerja mereka saat ini berada di luar gedung utama pabrik Sritex.
“Ini memang dikerjakan di bagian garmen, tapi tempatnya di luar gedung Sritex yang utama. Jumlahnya kira-kira sekitar 1.300 orang,” ungkap Widada, Sabtu (10/5/2025).
Namun demikian, Widada menegaskan kembalinya para pekerja ini tetap dibayangi oleh dua persoalan besar yang belum terselesaikan.
“Pertama, kita harus tetap ingat hak-hak mereka yang belum diberikan, seperti pesangon dan Tunjangan Hari Raya (THR). Kedua, ya mereka memang senang bisa bekerja lagi, tapi kondisi belum sepenuhnya pulih,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, sebelum ada panggilan kerja kembali, banyak eks karyawan yang memilih mencari pekerjaan lain.
Baca juga: Disnaker Sukoharjo Konfirmasi 1.300 eks Buruh Sritex Kerja Lagi : Laporan Tertulis Belum, Baru Lisan
Karena tidak yakin pesangon dan THR mereka akan segera dibayarkan.
"Karena takut tidak bisa hidup kalau hanya menunggu hak yang belum keluar, sebagian dari mereka sudah bekerja di tempat lain,” jelasnya.
Meskipun begitu, kata Widada, banyak dari mereka tetap berharap bisa kembali bekerja di Sritex, terutama yang rumahnya berada di sekitar pabrik.
“Ada yang sudah kerja di Karanganyar, Wonogiri, tapi mereka berharap Sritex bisa benar-benar buka lagi. Mereka ingin kerja dekat rumah agar tidak perlu kos dan bisa kumpul dengan keluarga,” tambahnya.
Widada berharap pihak yang kini mengelola operasional pabrik bisa segera memberikan kejelasan.
Tidak hanya soal nasib ribuan eks karyawan lainnya yang belum dipanggil, tetapi juga terkait kejelasan hak-hak normatif para buruh yang pernah dipekerjakan oleh Sritex. (*)
| Kisah Pedagang Sritex Sukoharjo: Satu per Satu Tumbang Kehilangan Pelanggan |
|
|---|
| Dulu Raup Setengah Juta Per Hari, Warung-warung Sekitar Sritex Kini Terbengkalai Pasca Pabrik Tutup |
|
|---|
| Aset Milik Bos Sritex Total 50 Hektare yang Tersebar di Solo Raya Disita Kejagung, Senilai Rp510 M |
|
|---|
| Bos Sritex Iwan Setiawan dan Iwan Kurniawan Jadi Tersangka Pencucian Uang, Rugikan Negara Rp 1,08 T |
|
|---|
| Mengingat Ucapan Noel di Sritex Sukoharjo: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan daripada Saudara DiPHK |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.