223 Siswa Keracunan MBG di Bogor, Ada Bakteri E coli dan Bakteri Salmonella di Paket Menu
Sebanyak 223 orang tercatat menjadi korban keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Bogor, Jawa Barat.
Penulis: Tribun Network | Editor: Naufal Hanif Putra Aji
TRIBUNSOLO.COM - Sebanyak 223 orang tercatat menjadi korban keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Bogor, Jawa Barat.
Jumlah tersebut bertambah setelah sembilan siswa juga dilaporkan keracunan pada Senin (12/5/2025).
Baca juga: Momen Bill Gates Ikut Presiden Prabowo Tinjau Makan Bergizi Gratis, Kepala BGN Sebut Datang Mendadak
"Kami sampaikan update penambahan kasus berdasarkan kegiatan penyelidikan epidemiologi (PE) di tanggal 12 Mei 2025. Korban yang terdata sebanyak sembilan orang, sehingga total menjadi 223 orang," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Sri Nowo Retno, dalam keterangannya, Selasa (13/5/2025).
Retno menuturkan, siswa yang menjalani rawat inap di sejumlah rumah sakit Kota Bogor akibat keracunan telah menurun. Tercatat, 27 siswa sudah diperbolehkan pulang sehingga total siswa yang masih dirawat di rumah sakit sebanyak 18 orang.
"Sebaran siswa yang menjalani rawat inap ada di RS Hermina, RS Islam, Mayapada, RS Azra, RSUD Kota Bogor, RS PMI, RS EMC, RS Graha Medika, RS Juliana, RS Salak, dan RS Siloam," sebutnya.
Retno mengaku pihaknya terus melakukan pengawasan dan pemantauan hingga kasus keracunan MBG tuntas.
Saat ini, Dinkes Kota Bogor tengah melakukan pengujian sampel makanan. Proses tersebut belum selesai karena pengiriman sampel dilakukan secara bertahap.
"Pengujian berbagai sampel yang telah didapat dilakukan secara mikrobiologi dilakukan di Labkesda Kota Bogor," tutur Retno.
Baca juga: Baru 2 Dapur SPPG untuk Pelayanan Makan Bergizi Gratis di Wonogiri yang Beroperasi, Apa Kendalanya?
Ada Kandungan Bakteri
Diketahui berdasarkan hasil uji sampel Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kota Bogor, Jawa Barat, menunjukkan adanya kandungan bakteri E.coli dan bakteri Salmonella di paket menu MBG yang disediakan oleh dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Bosowa Bina insani.
Wali Kota Bogor Dedie Rachim mengatakan, kedua bakteri itu ditemukan di dua jenis makanan yaitu ceplok telor yang dicampur bumbu barbeque serta tumis tahu dan tauge.
"Bakteri ini muncul dari ceplok telor yang dipakai bumbu barbeque. Kemudian ada juga tumis toge dan tahu yang terindikasi mengandung Salmonella," ungkap Dedie di Rumah Dinas Wali Kota Bogor, Senin (12/5/2025).
(*)
| Dapur SPPG Banyuanyar 3 Solo Tutup, Limbah Meluap ke Saluran Bikin Bau Menyengat Sebulan Terakhir |
|
|---|
| Soroti Deretan Kasus Keracunan, BEM Solo Raya Tuding Program Makan Bergizi Gratis Hanya Formalitas |
|
|---|
| Awal Mula Warga Banyuanyar Solo Adukan Dapur MBG ke ULAS, Limbah Cemari Aliran Air Lingkungan |
|
|---|
| Mantap! Program MBG di Jawa Tengah Sudah Sentuh 5.750.525 Penerima, 1.836 SPPG Beroperasi |
|
|---|
| Efek MBG : Harga Telur di Solo Melonjak hingga 30 Persen, Emak-emak Harap Bersabar |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.