Barang Antik Menjamur di Solo
Kolektor dan Pedagang Barang Antik Menjamur di Solo, Tak Ada Paguyuban Namun Tetap Eksis
Kolektor ataupun pencari barang-barang vintage atau antik di Kota Solo makin menjamur.
Penulis: Andreas Chris Febrianto | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Andreas Chris Febrianto
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Kolektor ataupun pencari barang-barang vintage atau antik di Kota Solo makin menjamur.
Meski tak memiliki paguyuban maupun komunitas resmi, namun nampaknya penggiat barang antik di Kota Solo tak berhenti berkembang.
Tren tersebut bisa dilihat dengan makin sering kolektor maupun penggiat barang antik ada di setiap acara maupun bazar di Kota Solo.
Seperti setiap akhir pekan atau Jumat dan Sabtu malam, di even Solo is Solo yang digelar di sepanjang Jalan Gatot Subroto misalnya, di tengah pengrajin handicraft terselip sejumlah penggiat barang antik yang menyempit di sana.
Barang-barang yang dipamerkan pun beraneka ragam dari mainan jadul, uang lawas, hingga foto maupun arsip lama.

Tak jarang para penggiat barang antik tersebut juga menggelar pameran dan bazar di momen-momen tertentu seperti yang digelar di Pendopo Ageng Balai Kota Solo Minggu (18/5/2025) kali ini.
Dua puluhan penggiat barang antik di Solo dan sekitarnya berkumpul, selain untuk memamerkan koleksi mereka.
Tak jarang mereka juga menjual benda-benda koleksi mereka kepada pengunjung bila harga yang dibandrol sesuai.
Luthfi (28) pengiat barang antik asal Solo misalnya, ia terhitung baru sekitar 6 tahun berkecimpung di dalam dunia barang antik.
Pemuda asal Badran Solo itu mengaku awalnya mengoleksi buku lawas ketika tengah mengerjakan skripsi di bangku kuliah.
"Tahun 2019, bukan koleksi barang antik tapi buku lawas karena kebutuhan skripsi. Ternyata pas buka-buka di online ada yang pasang harga mahal. Dari situ coba jual," ungkap Luthfi.
Peluang itupun ditangkapnya hingga mulai berburu barang antik mulai dari pasar loak klitikan Notoharjo hingga melalui media online.
Baca juga: Daftar Barang Antik Koleksi Warga Sragen yang Dicuri 4 Pemuda, Ada Lampu Tidur hingga Gitar
"Mulai berburu nyari barang-barang antik selain buku lawas ternyata banyak peminatnya. Terus sampai sekarang menekuni ini," lanjutnya.
Luthfi juga tak menyangka peminat barang antik di Solo ternyata cukup besar hingga kini omzetnya setelah mengikuti bazar hingga mempromosikannya melalui online.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.