Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Dedi Mulyadi Jawab Sindiran Rocky Gerung soal Barak : Daripada Hanya Ajak Berimajinasi Tanpa Bukti

Rocky Gerung sebelumnya menyatakan jika barak militer ala Dedi Mulyadi dangkal.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN DAN ISTIMEWA
KRITIKAN DEDI MULYADI - (kiri) Akademisi Rocky Gerung memberikan keterangan saat konferensi pers di Jakarta, Jumat (4/8/2023). Rocky Gerung sebut kepemimpinan (kanan) Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi dangkal dan disamakan dengan Jokowi. Kritikan itu pun dibalas oleh Dedi Mulyadi. 

TRIBUNSOLO.COM - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi membalas kritik yang diberikan oleh Rocky Gerung.

Rocky Gerung sebelumnya menyatakan jika barak militer ala Dedi Mulyadi 'dangkal'.

"Barak itu didisiplinkan tubuhnya. Kalau kita belajar teori-teori disiplinary society oleh Michel Foucault misalnya, fungsi barak militer mendisiplinkan tubuh bukan mengajak orang berpikir," kata Rocky Gerung.

Baca juga: Rocky Gerung Bilang Setelah Mulyono Kini Muncul Mulyadi, Begini Reaksi Dedi Mulyadi

Pendiri Setara Institute tersebut lantas membandingkan kebijakan mengirim siswa nakal ke barak militer ini dengan kebijakan yang dilakukan dengan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi).

Menurutnya, kedangkalan Jokowi yakni membiarkan IQ masyarakat Indonesia tak bergerak dari 78 selama 10 tahun kepemimpinannya.

"Hanya dalam masyarakat yang IQ-nya 78, kedangkalan itu laku. Dan kita masih di situ. Saya masih cari-cari datanya. WHO bilang, World Bank bilang memang masih 78. Anda lihat sekarang masih 78 IQ kita selama 10 tahun Pak Jokowi, 78 terus," beber Rocky.

"Akibatnya apa, ya kedangkalan itu laku terus," tambahnya.

Baca juga: Dedi Mulyadi Dukung Prabowo Subianto 2 Periode, Pakar Politik : Loyalitasnya Diuji saat Pilpres 2029

Eks Bupati Purwakarta pun membalas kritikan yang dilontarkan Rocky Gerung.

Dedi Mulyadi mengatakan apa yang dilakukannya lebih baik ketimbang mengajak masyrakat berimajinasi melakukan perubahan tanpa bukti yang nyata.

"Tidak ada jalan melakukan perubahan itu kecuali memvisualisasikan, walaupun visualisasi yang saya lakukan adalah visualisasi dangkal tanpa visi tapi lebih baik saya melakukan visualisasi dangkal tanpa visi daripada saya hanya mengajak berimajinasi tanpa bukti," kata Dedi Mulyadi dikutip dari unggahan instagramnya, Minggu (25/5/2025).

Dedi Mulyadi tidak membantah soal kepemimpinannya lebih banyak memvisualisasikan.

Namun, dia memastikan semua itu merujuk pada masalah publik yang terjadi.

Sehingga salah satu langkah yang diambilnya yakni menangani siswa bermasalah atau nakal dengan pendidikan di barak militer.

"Bahwa saat ini saya selalu membangun kegiatan, narasi memvisualisasikan apa yang sebenarnya menjadi problem publik hari ini. Yaitu jujur saja yaitu perilaku kita yang buruk dari mulai tidak bisa mengelola sampah di lingkungan keluarga, membuangnya di mana saja, perilaku berkendaraan buruk di jalanan, perilaku membawa mobil dengan tonase yang sangat tinggi sehingga merusak jalan, perilaku kemalasan dan seluruhnya itu harus dilakukan perubahan," pungkasnya.

(*)

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved