Diperiksa Polisi dalam Kasus Ijazah Jokowi, Kader PSI Dicecar soal Roy Suryo dan Rismon Sianipar

TRIBUNSOLO.COM, JAKARTA - Nama mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo serta Ahli Digital Forensik Rismon Hasiholan Sianipar dibawa-bawa dalam pemeriksaan politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dian Sandi Utama.

Hal tersebut disampaikan Dian Sandi Utama setelah diperiksa sebagai saksi terkait kasus tuduhan ijazah palsu Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) di Polda Metro Jaya, Rabu (28/5/2025).

Dian mengaku ditanya tentang pertemuannya dengan Roy Suryo dan Rismon dalam pemeriksaannya yang kedua itu.

Baca juga: Jokowi Tepis Intervensi Mentan Amran Maju Caketum PPP: Semua Baik

“Saya pun ditanyakan, karena saya ada beberapa kesempatan juga bersama dengan Pak Rismon, Pak Roy Suryo. Seperti di acara TV maupun podcast,” ungkap Dian kepada wartawan setelah diperiksa di Polda Metro Jaya, Rabu.

Meski demikian, dirinya tidak menjelaskan secara detail soal pertemuannya dengan Roy Suryo maupun Rismon kala itu. 

Dian juga tak membeberkan pertanyaan apa saja yang ditanyakan oleh penyidik kepada dirinya. 

“Kan saya ada beberapa pertemuan lewat podcast maupun lewat TV begitu kan, yang di situ ada pernyataan-pernyataan yang mungkin perlu digali,” jelasnya.

Tercatat, dia diperiksa selama kurang lebih dua jam dan dicecar 25 pertanyaan.

Baca juga: Main ke Kediaman, Teman Seangkatan SMA di Solo Ungkap Kemarahan Jokowi saat Dituduh Ijazahnya Palsu

Dian mengaku tidak menerima pertanyaan baru pada pemeriksaan kedua ini.

Penyidik hanya melakukan pendalaman berdasarkan pemeriksaan sebelumnya yang dilakukan pada Senin (19/5/2025).

“Tidak ada pertanyaan tambahan. Itu hanya keterangan verbal. Makanya saya katakan itu adalah pengembangan,” katanya.

Dalam pemeriksaan keduanya ini, Dian membawa sejumlah alat bukti tambahan yang dimuat dalam dua diska lepas (flashdisk).

“Ada banyak (bukti tambahan), saya bawa dua flashdisk,” kata dia.

Dian membeberkan bukti terkait pertemuannya bersama Roy Suryo dan Rismon Hasiholan Sianipar dalam program televisi ataupun siniar yang menyinggung soal kasus tuduhan ijazah palsu.

(*)