Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Sapi Kurban Mati di Klaten

Terungkap, Lima dari Sembilan Sapi Kurban yang Mati di Klaten Dibeli dari Pasar Hewan Jelok Boyolali

Lima sapi kurban yang mati di Klaten berasal dari pasar jelok, Boyolali. Total ada 9 sapi kurban yang mati.

Istimewa./Damkar Sragen
ILUSTRASI. Petugas Damkar Sragen dibantu warga sekitar mengevakuasi sapi bunting yang terjebak di dalam septic tank, di Desa Poleng, Kecamatan Gesi, Kabupaten Sragen, Kamis (27/3/2025). Di Sragen ada 9 sapi kurban yang mati. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Zharfan Muhana

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Sebanyak sembilan ekor sapi kurban milik seorang peternak di Klaten mati. 

Sapi ini mati setelah dibeli dari Pasar Hewan Jelok, Kabupaten Boyolali.

Sapi-sapi tersebut diduga terserang penyakit mulut dan kuku (PMK).

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Klaten, Iwan Kurniawan, membenarkan kejadian tersebut.

Ia menyebutkan, sapi-sapi itu merupakan milik Adi Priyanto, seorang peternak asal Desa Gemampir, Kecamatan Karangnongko.

“Memang diinformasikan ada sembilan ekor sapi mati di Desa Gemampir, Kecamatan Karangnongko,” ujar Iwan saat ditemui TribunSolo.com, Senin (2/6/2025).

Berdasarkan pemeriksaan tim DKPP di lokasi, diketahui lima dari sembilan sapi yang mati dibeli dari Pasar Jelok, Boyolali.

Beberapa hari setelah tiba di kandang, sapi-sapi itu menunjukkan gejala PMK.

Baca juga: 9 Ekor Sapi Kurban di Klaten Mati, Peternak Merugi hingga Rp 190 Juta

"Seharusnya, sapi yang baru dibeli tidak langsung dicampur dengan sapi lain. Namun karena menjelang Idul Adha dan padatnya aktivitas jual-beli, sapi-sapi tersebut langsung dicampur di kandang," jelas Iwan.

Ia menambahkan, sapi yang dibeli belum memiliki keterangan vaksinasi dari daerah asal.

Baru pada 25 Mei, pemilik sapi menghubungi petugas kesehatan hewan untuk pemberian vaksin.

Namun, kondisi sudah memburuk.

“Dari total sembilan ekor, tujuh mati karena penyakit. Dua lainnya disembelih lebih awal karena kondisinya mengkhawatirkan,” imbuhnya.

Semua sapi yang mati tersebut rencananya akan digunakan sebagai hewan kurban.

Kini, petugas DKPP telah melakukan disinfeksi di area kandang milik Adi Priyanto.

"Total ada tiga kandang, dengan sekitar 23 ekor sapi. Kami telah melakukan penyemprotan disinfektan di lokasi," kata Iwan.

DKPP Klaten mengimbau agar peternak dan pembeli lebih berhati-hati saat membeli sapi kurban, terutama di pasar hewan.

“Saya sarankan agar meminta bantuan petugas kesehatan hewan di pasar untuk memeriksa kondisi sapi. Nantinya, petugas akan mengeluarkan surat keterangan sehat sebagai jaminan bahwa sapi layak untuk kurban,” tegas Iwan. (*)

 

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved