Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Viral Pengkaplingan Area Camp Merbabu

Viral Dugaan Pengkaplingan Lahan Camp di Gunung Merbabu Boyolali, BTNGM Lakukan Penelusuran

Dalam video yang tersebar luas di media sosial, salah seorang pendaki perempuan mengaku diusir.

|
Penulis: Tri Widodo | Editor: Naufal Hanif Putra Aji
Instagram
AREA CAMP MERBABU. Viral area camp merbabu sudah di booking. Peristiwa ini memunculkan kritik keras dari warganet terhadap praktik pemanfaatan ruang publik di kawasan taman nasional untuk kepentingan komersial. 

"Ini lagi ditelurusi. Kita telusuri di media sosial dulu. Kita juga bersurat ke tiga dewa untuk melakukan klarifikasi," tambahnya.

AREA CAMP MERBABU. Viral area camp merbabu sudah di booking. Peristiwa ini memunculkan kritik keras dari warganet terhadap praktik pemanfaatan ruang publik di kawasan taman nasional untuk kepentingan komersial.
AREA CAMP MERBABU. Viral area camp merbabu sudah di booking. Peristiwa ini memunculkan kritik keras dari warganet terhadap praktik pemanfaatan ruang publik di kawasan taman nasional untuk kepentingan komersial. (Instagram)

Baca juga: Pendaki Gunung Merbabu via Timboa Boyolali Meninggal, Polisi: Tak Ada Tanda Kekerasan

Pihaknya pun masih akan melakukan penelusuran terkait pendakian tersebut.

Agit menyatakan setiap pendaki memiliki hak yang sama.

Baik yang melakukan pendakian mandiri maupun melalui jasa open trip.

"Tidak ada pengaplingan area berkemah siapapun. Baik itu mandiri maupun penyelenggara open trip memiliki hak sama untuk mendapatkan lokasi area camp yang sama," jelasnya.

Agit menyatakan seharusnya penyelanggara open trip harusnya bisa membatasi jumlah peserta.

Tak seharusnya, pendirian tenda diarea terbatas dengan posisi melingkar.

Sehingga,  ruang tengah menjadi tak bisa digunakan untuk pendirian tenda pendaki lain.

" Akhirnya area itu menjadi semacam areanya mereka ( penyelenggara open trip) karena mereka membuat melingkar,"tambahnya.

Dia pun meminta seluruh pendaki lebih bijak.

Baik saat melakukan pendakian maupun saat berkemah di kawasan gunung.

" Di gunung manapun sama. Pendaki harus bijak," pungkasnya.

 

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved