Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Ijazah Jokowi Digugat

Jokowi Siap Ladeni Skripsi hingga KTPnya Dilaporkan, Orang Dekat Kapolri: Sindiran Buat Roy Suryo cs

Kali ini Aryanto Sutadi menyoroti sikap Roy Suryo Cs yang dianggap semakin mengada-ada.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono

TRIBUNSOLO.COM - Penasihat Ahli Kapolri Irjen Pol (Purn) Aryanto Sutadi kembali memberikan tanggapannya soal polemik ijazah Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi).

Kali ini Aryanto Sutadi menyoroti sikap Roy Suryo Cs yang dianggap semakin mengada-ada.

Diberitakan sebelumnya, Roy Suryo Cs kini beralih ke skripsi yang dibuat Joko Widodo saat menempuh pendidikan strata satu di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM).

Baca juga: Komentar Rocky Gerung Soal Jokowi Pilih PSI: Itu Partai yang Memang Disediakan

Hal itu disampaikan Rismon Sianipar dalam akun media sosial X miliknya.

 "PEPERANGAN BARU! JOKOWI akan dilaporkan atas SKRIPSI PALSU ke BARESKRIM dan PENGADILAN PERDATA! Mengingat form HER-REGISTRASI, JOKOWI terdaftar SARJANA MUDA dan TOTAL SKS (wajib dan pilihan) HANYA 122 SKS! SARJANA MUDA TIDAK MENULIS SKRIPSI!" tulisnya di media sosial X.

Menanggapi itu Jokowi justru menanggapi dengan sangat santai.

Ia tak gentar menghadapi serangan aneh dari Roy Suryo Cs.

"Dilaporkan saja, setelah ijazah nanti dilaporkan nanti skirpsinya dilaporkan, setelah itu KK-nya dilaporkan, KTP-nya dilaporkan, SIM-nya dilaporkan, sertifikat tanah dilaporkan," kata Jokowi sambil tertawa terbahak.

Namun begitu Jokowi memberi pesan menohok bagi Roy Suryo Cs.

Baca juga: Jokowi Kasih Kode Keras Pilih Gabung PSI, Kader Gelar Karpet Merah : Sejak Awal Memang Rumah Jokowi

 "Tak layani, dengan baik," kata Jokowi.

Penasihat Ahli Kapolri, Aryanto Sutadi mengatakan jawaban tersebut merupakan sindiran untuk Roy Suryo Cs.

Aryanto bahkan menyinggung tentang kondisi kejiwaan Roy Suryo Cs.

"Itu suatu sindirian, bahwa yang dihadapai itu orang yang dalam tanda petik tidak waraslah menurut saya. Itu lebih tepat," kata Aryanto di TvOne.

Bukan tanpa sebab, awalnya Roy Suryo Cs kukug menuduh ijazah Jokowi palsu.

Baca juga: Kasus Ijazah, Tim TIPU UGM Tuntut 3 Lembaga Bayar Rp5.853 Triliun : Utang Jokowi saat jadi Presiden

Ternyata berdasar hasil penyelidikan Bareskrim Polri menggunakan uji laboratorium forensik, ijazah Jokowi dinyatakan identik.

Kini Roy Suryo dan kubunya justru kembali menyoal tentang skripsi.

"Dia tadinya katakan ijazah palsu, gak bisa buktikan sekarang skripsinya gini dengan asumsi bahwa kalau skripsi gak benar ijazah gak benar. Padahal ada juga orang yang skripsinya gak selesai gak lulus kemudian dianggap lulus lalu dapat ijazah," katanya.

Aryanto menegaskan bahwa Roy Suryo Cs sedang membentuk opini publik.

"Dia mau menggiring skripsinya gak benar berarti yang di sana enggak benar. Sama juga nih pak Jokowi bohong berarti suka bohong, itu kayak gitu yang digiring mereka itu," katanya.

Baca juga: Kasus Ijazah, Tim TIPU UGM Tuntut 3 Lembaga Bayar Rp5.853 Triliun : Utang Jokowi saat jadi Presiden

Ia merasa kasihan pada Roy Suryo Cs yang mengaku sebagai ahli tapi tak mampu membuktikan hasilnya.

"Saya kasihan yah mereka itu, katanya ahli tapi dalam penelitian ketika dikejar sampelnya gak mau. Padahal penelitian itu sampelnya harus benar-benar valid," kata Aryanto.

Kini Roy Suryo Cs pun ngotot ingin melakukan uji pembanding dengan hasil penyelidikan Bareskrim Polri.

Mereka membandingkan ijazah Jokowi dengan milik alumni UGM yang lain.

Kata Aryanto, semestinya Roy Suryo memberikan semua bukti yang dimiliki pada penyelidik di Polda Metro Jaya.

IDENTIFIKASI IJAZAH JOKOWI - Pakar telematika KRMT Roy Suryo menilai ijazah mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dari Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) tidak identik dengan ijazah lainnya yang dibandingkannya. Roy Suryo menyebut hasil identifikasinya membantah kesimpulan Puslabfor Bareskrim Polri soal keaslian ijazah Jokowi yang sebelumnya dikatakan identik.
IDENTIFIKASI IJAZAH JOKOWI - Pakar telematika KRMT Roy Suryo menilai ijazah mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dari Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) tidak identik dengan ijazah lainnya yang dibandingkannya. Roy Suryo menyebut hasil identifikasinya membantah kesimpulan Puslabfor Bareskrim Polri soal keaslian ijazah Jokowi yang sebelumnya dikatakan identik. (Tribunnews.com/IST)

"Saya sebagai mantan penyidik gak masalah, mereka mau mengajukan apapun silahkan monggo sa terima nanti. Majukan saja. Penyidik cuma nampung. Nanti hakim akan tanya ini ada kesesuain gak dengan kesaksian lain," katanya.

 Maksudnya bukti yang diajukan perlu memiliki persamaan dengan argumentasi.

"Semua yang diajukan itu gak ada kesesuaian dengan yang lain. Skripsi gak ada ini tapi siapa yang merubah gak tahu. Pembanding cuma 3 dibilang itu kan temannya yang ditunjuk. Itu kan konyol. Justru argumentasi yang kayak gitu namanya pembohongan. Oleh hakim nanti dinilai," katanya.

Mestinya ketika dipanggil Polda Metro Jaya untuk diminta klarifikasi, Roy Suryo menjelaskan argumentasinya atas tuduhan terhadap Jokowi.

"Sekarang mumpung masih penyidikan di metro sampaikan kalau dipanggil ya ngomong, jangan kayak kemarin dipanggl ah saya gak dipanggil namanya ngapain saya ngomong, itulah ketololan mereka," kata Aryanto.

Penasihat Kapolri Sebut Bakal Ada Banyak Tersangka dalam Kasus Ijazah Jokowi, Roy Suryo : Adu Domba

Roy Suryo memberikan tanggapannya atas pernyataan Penasihat Ahli Kapolri Irjen (Purn) Aryanto Sutadi soal kasus ijazah Joko Widodo (Jokowi).

Roy Suryo menanggapi Aryanto Sutadi yang menyebut akan ada banyak tersangka dalam kasus ijazah Jokowi.

Diberitakan TribunSolo.com sebelumnya, Penasihat Ahli Kapolri, Irjen Pol (Purn) Aryanto Sutadi, memberikan analisis terbarunya soal polemik ijazah Mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca juga: Roy Suryo Bantah Dapat Dana Besar dari Kasus Ijazah Jokowi, Berani Sumpah dan Tantang Ali Ngabalin

Dia menyebut bakal ada banyak pihak yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tuduhan ijazah palsu Jokowi.

Sebab kata Aryanto Sutadi, sudah banyak terjadi perdebatan dalam rangka membahas kasus tersebut saat ini.

Sehingga mereka menebarkan tindakan pidana yang berisikan ujaran kebencian, fitnah, hingga provokasi.

Sampai sekarang polisi belum menetapkan satu pun tersangka dalam perkara tudingan ijazah palsu Jokowi.

Aryanto Sutadi mengatakan bahwa polisi tidak perlu untuk buru-buru menetapkan tersangka dalam kasus tersebut.

"Nggak perlu buru-buru menetapkan tersangka. Menurut saya kasus ini jadi banyak sekali tersangkanya," kata Aryanto Sutadi, dikutip dari YouTube iNews, Rabu (4/6/2025).

Baca juga: Ijazah Palsu Belum Terbukti, Rismon Berencana Laporkan Skripsi Jokowi ke Polisi, Pakar Buka Suara

Aryanto Sutadi menjelaskan bahwa dalam perkara ini polisi akan mencari bukti-bukti yang banyak untuk mencari adanya tindakan pidana.

Mantan Kapolda Sulawesi Tengah itu yakin akan ada banyak tersangka, termasuk inisial-inisial yang belakangan mencuat dalam perkara tuduhan ijazah palsu Jokowi.

"Polisi itu, satu ada LP dia akan cari bukti-buktinya, tetapi kalau di dalam penyidikan itu ditemukan ada tindakan pidana maka dia bisa membuat pengusutan lagi. Itu dalam rangka pembuktian kepada masyarakat, setiap tindak pidana itu harus diklarifikasi, apakah betul atau tidak," kata dia.

"Saya yakin akan ada banyak tersangka, termasuk inisial-inisial yang disebutkan. Saya yakin makin banyak (tersangka)," ujarnya.

Aryanto Sutadi pun menyampaikan bahwa perdebatan terkait dengan ijazah Jokowi selama ini telah menimbulkan banyak dugaan tindakan pidana, mulai dari fitnah hingga mengumbar provokasi.

"Karena perdebatan di dalam ini merupakan jejak-jejak digital yang nggak bisa dihapus, bahwa orang itu sudah memfitnah, mengumbar provokasi, mencemarkan dan sebagainya. Itu saya ingatkan aja," kata Aryanto Sutadi.

Baca juga: Jokowi Kasih Kode Keras Pilih Gabung PSI, Kader Gelar Karpet Merah : Sejak Awal Memang Rumah Jokowi

"Inilah negara kita itu negara hukum. Di atas negara hukum itu ada perilaku yang diatur dalam undang-undang. Itu bisa didalilkan sebagai tindak pidana," ujar dia.

Aryanto Sutadi menjelaskan bahwa penyidik akan mencari bukti yang banyak dan lengkap untuk membuktikan apakah ijazah Universitas Gadjah Mada (UGM) milik Jokowi palsu atau tidak.

"Jadi polisi sampai sekarang masih mencari alat bukti yang lengkap sesuai perintah Kapolri," kata Aryanto.

"Dua alat bukti cukup jadi tersangka? Itu kan hanya kalimat di KUHAP," lanjutnya.

Menurut Aryanto, kasus ini membutuhkan alat bukti yang banyak hingga nanti disampaikan dalam persidangan.

"Di satu sisi yang menuduhkan dia memakai bukti di media-media diumbar ke sana ke sini itu dianggap sebagai bukti. Sementara yang dituduh, pembelanya itu, menyatakan buktinya adalah silakan diperiksa di UGM dan sebagainya," tuturnya.

"Itu kan buktinya nanti banyak, supaya nanti di dalam persidangn itu nanti hakim bisa mendengar bukti-bukti yang memberatkan dan bukti yang meringankan untuk pembuktian apakah ijazah itu palsu atau tidak," kata dia.

Roy Suryo Sebut Ada Upaya Adu Domba

Sementara itu, Roy Suryo merasa bahwa pernyataan Aryanto Sutadi itu merupakan upaya adu domba.

"Jadi kalau mau diadu domba, tapi sebenarnya kita tidak mau diadu domba. Baik oleh Pak Aryanto ya," katanya dikutip dari Kompas TV, Sabtu (7/6/2025).

Baca juga: Dokter Tifa Sebut Jokowi Harusnya Tunjukkan Ijazahnya, Bukan Lapor Polisi: Saya Ini Ibu Rumah Tangga

Roy pun menyayangkan pernyataan itu keluar dari jenderal bintang dua.

"Sayang banget ya beliau itu bintang dua polisian tapi statementnya kayak gitu," ucap Roy Suryo.

Ia juga menyindir sosok lain, termasuk Ali Ngabalin yang juga ikut kontra dengan keyakinannya terhadap ijazah palsu Jokowi.

"Atau yang berlagak menjadi polisi kemarin ya gitu, tapi enggak usahlah ditangkapi kayak gitu ya itu membikin semakin besar nanti kepalanya ya," kata dia.

"Ngabalin juga nanti sore kebetulan saya mungkin akan diadu sama Ngabalin ya di Kompas. Jadi saya akan sampaikan kepada dia apa yang sebenarnya malah justru dia yang dapat," ucap Roy Suryo.

(*)

Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved