Sejarah Kuliner Legendaris
Sejarah Besengek, Kuliner Langka dan Legendaris Khas Pasar Dhoplang Wonogiri
Selain thiwul dan cabuk, ada satu makanan khas yang mulai jarang ditemukan namun menyimpan cita rasa otentik warisan leluhur, yakni Besengek.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Kabupateb Wonogiri, Jawa Tengah, dikenal sebagai surganya kuliner tradisional.
Ada banyak kuliner tradisional nan langka yang bisa ditemukan di Wonogiri.
Selain thiwul dan cabuk, ada satu makanan khas yang mulai jarang ditemukan namun menyimpan cita rasa otentik warisan leluhur, yakni Besengek.
Baca juga: Sejarah Lumpia Duleg, Kuliner Langka di Klaten yang Sudah Ada Sejak Awal Kemerdekaan
Kuliner khas ini berasal dari daerah Manyaran, dan kini semakin langka dijumpai.
Namun, bagi para pencinta kuliner tradisional, masih ada tempat-tempat tertentu di Wonogiri di mana Besengek bisa dinikmati, seperti Pasar Manyaran yang buka di hari-hari pasaran Jawa (Kliwon, Pahing, dan Pon), serta Pasar Dhoplang di wilayah Pandan, Kecamatan Slogohimo.
Pasar Dhoplang: Surga Kuliner Jadul Wonogiri
Pasar Dhoplang adalah pasar unik yang hanya buka setiap Minggu pagi, dari pukul 06.00 hingga 09.00 WIB.
Lokasinya ada di Kembar, Pandan, Slogohimo, Wonogiri.
Baca juga: Sejarah Jadah Mbah Rajak, Jajanan Legendaris Sragen yang Sudah Ada Sejak Zaman Kemerdekaan
Di sinilah berbagai makanan "jadul" khas Wonogiri dijajakan dalam suasana tradisional yang penuh nostalgia.
Tidak heran jika tempat ini menjadi jujugan bagi mereka yang ingin mencicipi kembali rasa-rasa masa lalu.
Salah satu kuliner primadona di pasar ini adalah Besengek.
Besengek terbuat dari tempe mlanding (tempe dari petai cina) yang dimasak bersama cabai hijau, dan kadang ditambahkan kulit serta bunga melinjo untuk menambah rasa dan aroma khas.
Sejarah Besengek Khas Wonogiri
Besengek khas Wonogiri memiliki cita rasa yang gurih dengan aroma ketumbar yang kuat dan memikat.
Baca juga: Sejarah Jenang Murni, Kuliner Legendaris di Kenep Sukoharjo, Berdiri Sejak 1987
Sekilas, tampilannya mirip dengan tempe terik karena menggunakan santan dan disajikan di atas daun pisang
Namun, isian dan bumbunya membuat Besengek memiliki karakter tersendiri.
Menariknya, meski nama besengek juga dikenal di wilayah Sunda, versi Wonogiri sangat berbeda
Jika di Sunda besengek lebih mengandalkan cabai hijau dan bumbu tumis, maka di Wonogiri hidangan ini selalu melibatkan tempe mlanding sebagai bahan utama.
(*)
Kenapa Banyak Warung Sate Kambing dan Tengkleng di Solo? Ternyata Pengaruh Orang Timur Tengah |
![]() |
---|
Sejarah Sate Kambing Tambak Segaran, Tempat Kuliner Legendaris di Solo, Pelopor Sate Buntel |
![]() |
---|
Sejarah Keripik Paru Mbah Mangun, Oleh-oleh Khas Klaten yang Legendaris, Sudah Ada Sejak 1965 |
![]() |
---|
Sejarah Sego Wiwit, Kuliner Khas Klaten yang Sarat Makna : Makanan Penghormatan untuk Dewi Sri |
![]() |
---|
Sejarah Pecel Solo yang jadi Menu Favorit Sarapan: Dulu Makanan Raja, Sambalnya Wijen Bukan Kacang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.