Kecelakaan Maut di Karanganyar
Kecelakaan Maut Karanganyar Diduga Akibat Rem Blong di Turunan, Pahami Penyebab dan Pencegahannya
Untuk mencegah risiko, para pengendara motor matik perlu menerapkan beberapa teknik berkendara yang aman saat menghadapi jalanan menurun.
Penulis: Tribun Network | Editor: Putradi Pamungkas
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Kecelakaan tunggal motor terjadi di jalan Segoro Gunung - Kemuning, Desa Kemuning, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Senin (23/6/2025).
Akibat kejadian tersebut, dikabarkan tiga orang meninggal dunia di lokasi kejadian.
Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunSolo.com, kejadian tersebut terjadi pada motor Honda Beat dengan nomor polisi T 6520 RH.
Kejadian tersebut terjadi sekira pukul 11.30 WIB.
Kejadian bermula, saat pengendara motor berjalan dari arah objek wisata paralayang turun keluar lokasi wisata.
Sesampai di lokasi kejadian, sepeda motor itu meluncur bebas dari arah Paralayang Segoro Gunung menuju Kemuning.
Diduga, motor kehilangan kendali akibat rem yang tidak berfungsi dan terjadilah kecelakaan tunggal.
Kendaraan itu menabrak pohon mangga di pekarangan rumah warga di Desa Kemuning, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar.
Akibat kejadian tersebut, satu pengendara dan dua penumpang motor meninggal dunia di lokasi.
Masing-masing identitas korban bernama Hana Tiara (35), Karin Valencia (6) warga Desa Kaliwuluh, Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar dan Supriyanti (55) warga Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung.

Berkendara dengan sepeda motor matik di jalur menurun, terutama di kawasan pegunungan atau perbukitan dengan medan curam dan panjang, memerlukan teknik berkendara yang tepat. Salah langkah, bisa berujung pada kejadian berbahaya seperti rem blong yang kerap menimbulkan kecelakaan lalu lintas.
Penggunaan rem yang tidak tepat pada kondisi turunan panjang, terutama jika hanya mengandalkan rem depan secara terus-menerus, menjadi penyebab utama rem menjadi panas dan kehilangan fungsinya.
Terlebih, mayoritas motor matik yang beredar di Indonesia menggunakan sistem rem cakram di bagian depan dan rem tromol di bagian belakang. Beberapa model bahkan sudah menggunakan cakram di kedua roda.
Menurut Asep Abdurahman, Kepala Mekanik di bengkel spesialis motor matik Takutic Dua, yang dikutip dari GridOto, penggunaan rem depan secara berlebihan pada jalur menurun bisa menimbulkan panas berlebih pada sistem pengereman, terutama pada piringan (disc) dan kaliper rem cakram.
“Panas ekstrem tersebut bisa menyebabkan minyak rem mendidih. Saat suhu mencapai titik didih, uap air akan terbentuk di dalam sistem rem, memicu terjebaknya angin atau udara dalam sistem hidrolik, dan inilah yang menjadi penyebab rem blong,” jelas Asep.
Kemuning
Ngargoyoso
Karanganyar
Kecelakaan Maut
Segoro Gunung
Meninggal dunia
TribunBreakingNews
Breaking News
Kecelakaan Maut Truk Tabrak Honda Beat di Simpang Lima Beji Karanganyar, Satu Orang Tewas di Lokasi |
![]() |
---|
Waspada Konsentrasi di Jalan! Sopir Truk di Karanganyar Tak Fokus Hantam Jembatan, Kernet Tewas |
![]() |
---|
Kalimat Terakhir Istri Sebelum Jadi Korban Motor Tabrak Pohon di Karanganyar, Isyaratkan Perpisahan? |
![]() |
---|
Air Mata Bercucuran Suami Korban Tewas Motor Tabrak Pohon di Karanganyar, Lihat Jenazah sang Istri |
![]() |
---|
Sedih, Harusnya Pulang ke Lampung Hari Ini, Sang Budhe Jadi Korban Tewas Kecelakaan di Karanganyar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.