Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Kecelakaan Maut di Karanganyar

Kecelakaan Maut Karanganyar Diduga Akibat Rem Blong di Turunan, Pahami Penyebab dan Pencegahannya

Untuk mencegah risiko, para pengendara motor matik perlu menerapkan beberapa teknik berkendara yang aman saat menghadapi jalanan menurun.

Penulis: Tribun Network | Editor: Putradi Pamungkas
Istimewa
KECELAKAAN MAUT - Kecelakaan tunggal motor terjadi di jalan Segoro Gunung - Kemuning, Desa Kemuning, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Senin (23/6/2025).  Akibat kejadian tersebut, dikabarkan tiga orang meninggal dunia di lokasi kejadian. 

Rem blong terjadi ketika tekanan hidraulis dalam sistem pengereman berkurang drastis, sehingga rem tidak lagi memberikan daya cengkeram yang cukup untuk memperlambat laju kendaraan.

Faktor Penyebab Rem Blong pada Motor Matik di Turunan

  • Penggunaan Rem Depan Berlebihan: Penggunaan terus-menerus pada medan menurun menyebabkan piringan rem panas.
  • Minyak Rem Mendidih: Suhu tinggi dapat membuat minyak rem menguap, menciptakan gelembung udara yang mengganggu tekanan hidraulis.
  • Kurangnya Engine Brake: Tidak melepas gas sesekali membuat sistem rem bekerja terlalu berat tanpa bantuan perlambatan dari mesin.
  • Kondisi Rem Tidak Terawat: Kampas rem aus, minyak rem kotor, atau sistem rem yang tidak rutin diperiksa memperbesar risiko.
  • Tidak Memberi Waktu Pendinginan: Berkendara terus-menerus di turunan tanpa istirahat menyebabkan panas terakumulasi pada sistem rem.

Untuk mencegah risiko tersebut, para pengendara motor matik perlu menerapkan beberapa teknik berkendara yang aman saat menghadapi jalanan menurun.

Berikut ini beberapa tips penting yang dapat diterapkan:

1. Manfaatkan Engine Brake Meskipun Terbatas

Meskipun motor matik tidak dilengkapi sistem engine brake seefektif motor bertransmisi manual, pengendara tetap dapat memanfaatkannya dengan cara melepaskan gas secara perlahan dan membiarkan laju motor melambat secara alami.

Teknik ini akan membantu mengurangi kecepatan tanpa terlalu membebani sistem rem, khususnya rem depan.

“Jangan hanya mengandalkan rem depan. Gunakan rem belakang dan lepas gas secara berkala untuk membantu pengereman alami,” kata Asep.

2. Kendalikan Kecepatan Sejak Awal Turunan

Sebelum memasuki jalur menurun, penting untuk menyesuaikan kecepatan motor.

Pengendara disarankan menurunkan gas atau kecepatan sejak awal, bukan saat motor sudah melaju terlalu cepat.

Semakin tinggi kecepatan saat memasuki turunan, maka semakin besar beban yang harus ditahan oleh rem. Hal ini membuat risiko overheat pada sistem pengereman meningkat.

3. Beri Waktu Istirahat untuk Rem

Jika melintasi jalur menurun yang sangat panjang dan curam, sempatkan untuk berhenti sejenak di tempat yang aman guna memberi waktu bagi rem untuk mendingin.

Langkah ini penting agar suhu pada piringan dan kaliper bisa kembali normal dan kinerja rem tetap optimal.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved