Kirab Malam 1 Suro di Solo
Tepat Sebelum Mulai Kirab Malam 1 Suro, Keraton Solo Gelar Peringatan Wafatnya Paku Buwono X
Ada pula prosesi atau tradisi memperingati wafatnya Raja Ke-10 Keraton Kasunanan Solo, Pakubuwono (PB) X yang wafat bertepatan pada Malam 1 Sura.
Penulis: Andreas Chris Febrianto | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Andreas Chris Febrianto
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Jelang pelaksanaan Kirab Pusaka Malam 1 Sura Dal 1959 yang digelar oleh Keraton Kasunanan Solo, pada Kamis (26/6/2025) malam, ada sejumlah tradisi yang digelar lebih dulu.
Seperti diketahui, Kirab Malam 1 Sura menjadi daya tarik tersendiri bukan hanya bagi kerabat kerajaan tetapi juga untuk masyarakat umum.
Namun, meski publik lebih mengenal perayaan pergantian tahun Jawa yang digelar di Keraton Solo sebagai Kirab Pusaka. Namun ternyata ada sejumlah prosesi yang tak kalah penting.
Prosesi adat atau tradisi tersebut bahkan digelar lebih dulu sebelum Kirab Malam 1 Sura dimulai.

Kerabat Keraton Kasunanan Solo, KPH Dani Nur Adiningrat menerangkan bahwa salah satu penerus Kerajaan Mataram Islam tersebut menggelar sejumlah persiapan sebelum Kirab Pusaka Malam 1 Sura dimulai.
"Persiapan sudah beberapa hari yang lalu seperti mempersiapkan beberapa pusaka-pusaka kelangenan (kepunyaan) raja, Mahesa, membersihkan beberapa area dan sebagainya," ungkap Dani.
Bahkan Dani menambahkan ada sejumlah prosesi atau tradisi yang tak kalah penting dari Kirab Pusaka Malam 1 Sura.
Prosesi tersebut seperti Wilujengan atau doa bersama yang dimulai pukul 21.00 WIB.
"Ada wilujengan, doa keselamatan bagi Sinuhun, keluarga (kerajaan), abdi dalem, sentono dalem, sekaligus rakyat Indonesia untuk mendoakan keutuhan NKRI," lanjut dia.
Ada pula prosesi atau tradisi memperingati wafatnya Raja Ke-10 Keraton Kasunanan Solo, Pakubuwono (PB) X yang wafat bertepatan pada Malam 1 Sura.
"Setelah Wilujengan ada Kol Dalem Pakubuwono X, atau memperingati wafatnya Pakubuwono X yang bertepatan dengan malam 1 Sura," imbuhnya.
Setelah prosesi tersebut, dilanjutkan dengan persiapan Kirab Pusaka Malam 1 Sura.
Namun demikian Dani menjelaskan bahwa pusaka yang akan dikirab tidak bisa diprediksi jumlah maupun macamnya.
Baca juga: Jelang Kirab Malam 1 Suro, Peserta dan Masyarakat Umum Mulai Padati Kawasan Keraton Solo
Hal itu tak lain karena terkait jumlah dan jenis pusaka yang akan dikirab merupakan kewenangan raja yakni SISKS Pakubuwono (PB) XIII yang biasanya baru disebutkan sesaat sebelum kirab dimulai.
"Lalu menjelang jam 12 malam kita persiapkan untuk kirab," kata dia.
Di momen Kirab Pusaka Malam 1 Sura dimulai, Dani juga menjelaskan ada sejumlah tradisi yang juga digelar di area dalam keraton.
Tradisi tersebut salah satunya adalah salat malam dan meditasi yang digelar di Kori Bandengan dan Masjid Pujasana yang ada di dalam kawasan utama Keraton Solo.
"Tapi di dalam keraton sendiri yang sebagian (ikut) kirab sebagian ada di Bandengan untuk melaksanakan meditasi dan Masjid Pujasana menggelar salat malam untuk bersama-sama memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar selamat setahun kedepan," pungkanya.
(*)
Mbak Rara, Pawang Hujan Klaim Turunan Keraton Solo, 6 Tahun Terakhir Rutin Ikut Kirab Malam 1 Suro |
![]() |
---|
Filosofi Pusaka dalam Kirab Malam 1 Suro di Keraton Solo, Jumlahnya Selalu Berbeda Tiap Tahun |
![]() |
---|
Warga Kecewa Tak Diizinkan Masuk Pura Mangkunegaran Solo, Sindir Tradisi Hanya untuk Kalangan Elit |
![]() |
---|
Miliki Arti Mendalam, Ini Makna Bulan Suro Bagi Keraton Solo dan Masyarakat Jawa |
![]() |
---|
Mitos atau Fakta? Pusaka Raja Disebut Bikin Kirab Malam 1 Suro di Keraton Solo Jarang Turun Hujan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.